HET MinyaKita Naik Rp 1.000, GIMNI : Ya Mungkin Ekonomi Kita Sudah Baik

Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga. (gemapos/Kemendag)
Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga. (gemapos/Kemendag)

Gemapos.ID (Jakarta)- Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, berikan tanggapan terkait rencana kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita senilai Rp 1.000 per liter, pada akhir Februari 2024 mendatang. 

“Dari produsen, itu tidak ada harga kenaikan karena harga basis CPO-nya masih di situ situ saja, masih Rp 11.200 (per liter). Enggak ada kenaikan (ongkos produksi),” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga, dikutip dari laman Kemendag, Kamis (11/1/2024). 

Diketahui bahwa saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita adalah Rp 14.000 per liter, jika mengalami kenaikan maka akan menjadi Rp 15.000 per liternya. 

Selain itu, sahat mengungkapkan bahwa bagain produksi tidak ada kenaikan, mungkin terdapat trading. 

“Itu bukan diproduksi, itu di tradding di jalan itu, karena di kita nggak ada naiknya, harga CPO itu masih Rp 11.200. Nah produsen nggak tahu menahu trading kan,” tambahnya.

Meski demikian, Sahat mengaku tidak mempermasalahkan jika pemerintah akan mengetok kenaikan HET MinyaKita. Dia berkaca pada kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang dinilai kian membaik. 

“Ya mungkin ekonomi kita sudah baik, dinaikkan biarin lah,” ujar Sahat.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan Zulhas Hasan atau Zulhas sebelumnya mengatakan akan melakukan kenaikan HET MinyaKita Rp 1.000 per liter, berlaku akhir Februari 2024. Rencana kenaikan harga itu salah satunya dipicu oleh naiknya harga minyak goreng kemasan.

"Harganya bulan depan kita evaluasi karena hampir 1,5 tahun kan (HET lama). Februari akhir, apa tetap di Rp 14.000 atau disesuaikan jadi Rp 15.000," kata Zulhas dalam acara Laporan Capaian Kinerja Kemendag 2023 dan Outlook 2024.(kt)