Elektabilitas Ganjar Kembali Diuji Buntut FIFA Matchday vs Palestina

Ganjar Pranowo (ist)
Ganjar Pranowo (ist)

Gemapos.ID (Jakarta)  Timnas Indonesia bakal menghadapi salah satu negara tangguh di bidang sepak bola, Argentina dalam ajang FIFA Match Day.

Kepastian Timnas Indonesia vs Argentina diketahui dari unggahan salah satu media lokal yang mencantumkan tanggal pertandingan pada 19 Juni 2023 mendatang.

Pada agenda FIFA Match Day lain, Indonesia bakal melawan Palestina di tanggal 14 Juni 2023.

Pencinta sepak bola Tanah Air tentu senang bukan kepalang. Bagaimana tidak, Argentina adalah juara Piala Dunia 2022.

Pemain yang mengisi skuad Argentina juga bukan kaleng-kaleng, mulai dari Lionel Messi, Emiliano Martinez, hingga Angel Di Maria.

 

Dari dua agenda FIFA Match Day tersebut, sorotan netizen juga tak terhindarkan dari pertandingan Timnas Indonesia vs Palestina.

Salah satu akun Twitter @MafiaWasit mengaitkan FIFA Match Day dengan nama Capres dari PDIP Ganjar Pranowo.

Kenapa sampai pertandingan Timnas Indonesia vs Palestina dikaitkan dengan Ganjar?

Ternyata, akun @MafiaWasit meminta Ganjar untuk tolak kedatangan Palestina ke Tanah Air.

Akun itu mengaitkannya dengan sikap Ganjar yang beberapa waktu lalu menolak kedatangan Israel pada ajang Piala Dunia U-20.

Diketahui, pelatih Palestina yang dulu yakni Azmi Nassar adalah warga negara Israel.

"Ayooo pak @ganjarpranowo tolak Palestina main di Indonesia 14 Juni karena pelatihnya orang Israel," tulis akun Twitter @MafiaWasit.

Azmi Nassar adalah pelatih kelahiran Nazareth, Israel 3 Oktober 1957. Dikutip dari Transfermarkt, Azmi Nassar diketahui beberapa kali melatih Palestina.

 

Kisah Azmi Nassar dengan Palestina bermula ketika dia ditunjuk sebagai pelatih kepala pada tahun 1999 hingga 2000.

Sebagai pengingat, FIFA resmi mencorer Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20.

Sesaat sebelum dicoret, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terang-terangan menolak timnas Israel bermain di Indonesia.

Ganjar kala itu berpendapat bahwa penolakan yang dia lakukan lantaran memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.(da)