Gemapos.ID (Jakarta)  Hingga mamasuki pekan ke-10 Liga 1 musim 2023/2024, terus muncul berbagai klub yang dikenai sanksi dan denda oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI karena melanggar regulasi.

Sanksi ini tak hanya diterima oleh para pemain, tetapi juga oleh staf tim, klub, panitia pelaksana dan suporter.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan gambaran tentang penggunaan uang hasil denda yang dijatuhkan oleh Komdis.

Mengenai penggunaan dana denda Komdis, dia menjelaskan bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk program-program yang berkaitan dengan pendukung tim (suporter).

"Kemarin ada isu Komdis yang katanya cuma denda-denda doang. Ya saya bilang, tolong Komdis dan Liga (PT Liga Indonesia Baru) bertemu. Sampai saya punya hak review yang nantinya Komdis saya ganti, jadi jangan berdebat," kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.

"Ada yang bertanya, dana Komdis buat apa? Kalau saya kemarin bertemu suporter, ya buat program suporter. Yang selama ini program suporter tidak pernah ada di Indonesia. Makanya sejak awal saya membuat Komite Ad Hoc Suporter," sambungnya.

Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter sudah disetujui setelah dilakukan rapat oleh Komite Eksekutif PSSI pada bulan Februari di kantor PSSI, yang terletak di GBK Arena, Jakarta lalu.

Erick Thohir juga menjelaskan salah satu tujuan utama dari pembentukan Komite Ad Hoc suporter adalah untuk memberikan perlindungan kepada para suporter tim.

"Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan yang terakhir, bisa ada lagi. Contohnya kemarin, tetapi tentu ini yang harus kami investigasi. Tidak menyalahkan siapa-siapa," ujarnya.

Di samping Komite Ad Hoc Suporter, PSSI juga telah membentuk Komite Ad Hoc Infrastruktur dan Badan Tim Nasional (BTN) sebagai langkah nyata dalam mengelola dan memajukan sepak bola di Indonesia.(da)