Kamis Pagi, DKI Jakarta Kembali Masuk 18 Besar Kota Paling Berpolusi di Dunia

Ilustrasi- Polusi Udara di jakarta (foto: gemapos/ istock)
Ilustrasi- Polusi Udara di jakarta (foto: gemapos/ istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- Pada kamis (23/11) Pagi, kualitas udara di DKI Jakarta terpantau menempati peringkat ke-18 di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi udara di Ibu Kota berada di angka 135 AQI US pada pukul 07.00 WIB.

Berdasarkan level tersebut dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi kelompok masyarakat yang sensitif, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 49.5 µg/m³ atau setara dengan 9.9 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Sedangkan, suhu di Jakarta pagi hari ini 27 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 70%, gerak angin 7.4 km/h, dan tekanan sebesar 1010 mbar.

Pada pagi ini, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-18 di dunia dengan indikator oranye, yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Sebagai informasi, indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan merah tidak sehat.

Seiring memburuknya kualitas udara Jakarta, masyarakat yang sensitif dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.

Selain itu, warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan. Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 13.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$3,3 miliar atau Rp 51,6 triliun di Jakarta pada 2023.