Menparekraf Nilai Destinasi Wisata Hijau Jadi Solusi Penanganan Polusi Udara

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (foto: gemapos/ antara)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (foto: gemapos/ antara)


Gemapos.ID (Jakarta)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai bahwa pariwisata berbasis green tourism atau wisata hijau menjadi salah satu solusi utama dalam menangani masalah polusi udara di Indonesia.

"Kita melihat green tourism ini jadi salah satu solusi utama untuk menangani (polusi udara, Red)," kata Sandiaga, di Tangerang, Banten, Senin.

Menurut Sandiaga, green tourism ini dipilih sebagai solusi unggulan adalah karena menjadi satu kata kunci utama dalam pembahasan di ASEAN, mulai dari transisi, elektrikal sampai kepada penanganan sampah dan penggunaan energi baru serta penggunaan air berkearifan.

Sehingga, ujarnya lagi, hal tersebut pun dinilai akan berdampak langsung dalam menangani permasalahan polusi udara ini.

"Kita memiliki sejarah yang cukup panjang, tapi kita harus lebih meningkatkan utama isu perubahan iklim, di ASEAN satu kata kunci itu green tourism dan Itu menjadi fokus kita," katanya pula.

Pihaknya pun akan mendorong daerah perkotaan maupun kabupaten untuk segera mengembangkan kawasan terbuka hijau dengan tata ruang yang baik.

"Kawasan-kawasan terbuka hijau ini akan didorong di daerah perkotaan maupun juga di kabupaten khususnya mengembangkan ruang terbuka hijau dengan penataan yang baik," ujarnya lagi.

Kemudian, ia menuturkan, selain nantinya menjadi solusi utama dalam pengendalian kualitas udara. Green tourism ini juga bakal menjadi pemantik peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam negeri.

Dia pun mencontohkan, keberhasilan pengembangan pariwisata green tourism ini bisa dilihat dari dampak positif kebijakan 70 persen ruang terbuka hijau di Tamah Mini Indonesia Indah (TMII).

"Apalagi dalam situasi kualitas udara yang seperti ini. Karena kalau kita lihat kualitas seperti di Taman Mini 30-70 suhu udaranya bisa diturunkan," ujarnya pula.

Ke depannya, Kemenparekraf akan menyediakan paket-paket wisata, seperti menanam mangrove dan restorasi terumbu karang di setiap kegiatan pariwisata ruang terbuka tersebut.

"Ke depan, di Wonderfull Indonesia Bursa kita akan jual paket wisata seperti menanam mangrove, merestorasi terumbu karang. Dan itu sekarang sudah jadi paket wisata," kata dia lagi.(ri)