Begini BTN Memandang Pencapaian Perbankan pada 2023

“Peningkatan kemarin juga bagus, penurunan inflasi juga sedikit sehingga ke depan kami yakin Indonesia akan makin membaik. Sebagai satu-satunya bank yang fokus pada KPR, kami melihat kondisi 2023 masih tetap optimis, apalagi saat ini sudah banyak perbaikan," kata Wealth Management Division Head BTN Prioritas PT BTN (Persero) Tbk, Frengky Rosadrian Perangin-Angin di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu (5/2/2023).
“Peningkatan kemarin juga bagus, penurunan inflasi juga sedikit sehingga ke depan kami yakin Indonesia akan makin membaik. Sebagai satu-satunya bank yang fokus pada KPR, kami melihat kondisi 2023 masih tetap optimis, apalagi saat ini sudah banyak perbaikan," kata Wealth Management Division Head BTN Prioritas PT BTN (Persero) Tbk, Frengky Rosadrian Perangin-Angin di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu (5/2/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Tabungan Negara (BTN) optimistis target pada tahun 2023 akan tercapai ditunjang kondisi ekonomi stabil di Indonesia saat isu resesi di dunia. Kondisi stabil didukung sumber daya cukup, sehingga resesi dunia berdampak sedikit.

“Peningkatan kemarin juga bagus, penurunan inflasi juga sedikit sehingga ke depan kami yakin Indonesia akan makin membaik. Sebagai satu-satunya bank yang fokus pada KPR, kami melihat kondisi 2023 masih tetap optimis, apalagi saat ini sudah banyak perbaikan," kata Wealth Management Division Head BTN Prioritas PT BTN (Persero) Tbk, Frengky Rosadrian Perangin-Angin di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu (5/2/2023). 

BTN telah melakukan transformasi dan berbagai inisiatif strategis sesuai aspirasi dari pemegang saham yang berpengaruh sangat bagus pada kinerja bank tersebut pada 2022.

"Pada 2022, DPK tumbuh 8,77% yang ditopang oleh pertumbuhan CASA sebesar 4,22%, sehingga berhasil menekan rasio Cost of Fund menjadi sebesar 2,6%, kredit juga tumbuh 8,53% (KPR Subsidi tumbuh 10,42% dan Nonsubsidi tumbuh sebesar 4,6%)," ujarnya. 

"Bahkan Bank BTN juga berhasil menekan rasio NPL ke angka 3,38% dengan rasio coverage meningkat ke 150,62%," ucapnya. 

Untuk pertumbuhan aset BTN, kenaikan mencapai 8,27%, sedangkan laba BTN meningkat 27,52% menjadi Rp3 triliun. Dengan melihat capaian pada 2022, di mana secara keseluruhan kinerjanya naik 12%, maka pada tahun ini peningkatan pertumbuhan diprediksi sebesar 11%. 

BTN tidak hanya fokus menggarap pasar KPR, tetapi sejumlah potensi lainnya, seperti investasi dan saham.

"BTN tidak hanya bersumber dari DPK, tetapi juga mengusung dari produk lain seperti investasi dan proteksi. Kami lebih mengedepankan solusi keuangan untuk nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dan saat ini dana pihak ketiga bank BTN Prioritas mencapai Rp46 triliun," ujarnya pula.

Ke depan BTN akan lebih maksimal masuk dalam ekosistem bisnis, dengan menggali potensi nasabah dari sisi bisnis. 

"Selama ini kita tidak terlalu fokus dari sisi bisnis nasabahnya. Tetapi mulai tahun ini, kami akan luruskan," ucapnya. 

Saat ini jumlah nasabah prioritas mencapai 33.000 se-Indonesia, mengalami kenaikan 10%-15% dan kontribusi Jatim terhadap nasional sekitar 20%-25%. (ant/mau)