PJMI Gandeng MUI Akan Gelar Pelatihan Jurnalistik Lingkungan Hidup Tahun Ini

"Apalagi dalam ajaran Islam, penjelasan surga selalu dikaitkan dengan sungai sebagai sumber kehidupan," kata Ketua LPLH-SDA MUI Hayu Prabowo pada Sabtu (4/2/2023).
"Apalagi dalam ajaran Islam, penjelasan surga selalu dikaitkan dengan sungai sebagai sumber kehidupan," kata Ketua LPLH-SDA MUI Hayu Prabowo pada Sabtu (4/2/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) mengandeng Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH SDA MUI) akan menggelar Pelatihan Jurnalistik Lingkungan Hidup pada 2023. 

Kegiatan ini juga melibatkan Sekolah Sungai Ciliwung yang didirikan oleh Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci).

Ketua LPLH-SDA MUI Hayu Prabowo menyatakan Sungai Ciliwung dipilih sebagai praktik pelatihan jurnalistik lingkungan hidup lantaran peradaban dunia bermula dari sungai sebagai sarana transportasi masyarakat. 

"Apalagi dalam ajaran Islam, penjelasan surga selalu dikaitkan dengan sungai sebagai sumber kehidupan," katanya pada Sabtu (4/2/2023). 

Pelatihan jurnalistik lingkungan hidup dinilai lantaran pers berperan menyebarkan informasi bagaimana pengelolaan tersebut. Langkah ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan hidup supaya sehat.

"Jurnalis sendiri dapat mengangkat isu adanya krisis iklim serta dampaknya dan menjadi mediator moralitas keagamaan serta perilaku masyarakat dan dunia usaha atas terjadinya kasus kerusakan juga pencemaran lingkungan," ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum (Ketum) PJMI Ismail Lutan mmenambahkan, pelatihan jurnalistik lingkungan hidup merupakan salah satu upaya organisasinya untuk meningkatkan profesionalitas jurnalis dan mengajak generasi muda khususnya pegiat lingkungan hidup untuk semakin menjaga lingkungan sekitar. 

"Kami berharap dengan Sungai Ciliwung dipilih menjadi praktik pelatihan jurnalistik ini, para peserta dapat mempublikasikan ide-ide kreatif, inisiatif, dan kegiatan unik yang dapat mendukung program-program pelestarian dan pemulihan Sungai Ciliwung,” tuturnya. 

Pelatihan jurnalistik lingkungan hidup juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memulihkan dan melestarikan sungai, khususnya Sungai Ciliwung.

"Tentunya dukungan semua pihak dan para pemangku kebijakan sangat diperlukan dalam kelancaraan pelaksanaan lokakarya jurnalis lingkungan hidup ini," pungkasnya.

Mat Peci

Pada sisi lain Pendiri Komunitas Mat Peci, Usman Firdaus mengungkapkan pendirian komunitas ini didasari atas keprihatinannya terhadap kondisi Sungai Ciliwung yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. 

"Kami mendirikan Komunitas Mat Peci untuk mendidik dan mengajak warga agar mau menjaga kebersihan lingkungan sungai," ujarnya.

Komunitas Mat Peci merupakan sekelompok warga yang komit memberikan perhatian terhadap Sungai Ciliwung, melalui berbagai program kegiatannya.

Langkah ini dilakukan melalui empat pendekatan yaitu pertama, pendekatan lingkungan seperti kegiatan menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar Sungai Ciliwung.

Pendekatan kedua, melakukan pendidikan dan pembelajaran agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan hidup, mulai menjaga kebersihan di lingkungannya dengan mengelola sampah yang baik dan bijak.

Pendekatan ketiga, menggelar program pemberdayaan melalui pengelolaan bank sampah dan kampung iklim. Pendekatan keempat, spiritualitas yakni agama harus membangkitkan semangat ini yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Hingga kini sekitar 21 komunitas Mat Peci berada di sepanjang jalur Sungai Ciliwung mulai Depok (Jawa Barat), Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Kali Krukut (Jakarta Barat). 

Dari 13 sungai dan 128 aliran di wilayah DKI Jakarta terdapat kader-kader Mat Peci. 

Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan Mat Peci diganjar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupa penghargaan Kalpataru pada 2011 dan 2014. 

"Sekolah Sungai Ciliwung Mat Peci menjadi percontohan bagi komunitas sungai nasional, juga peniliti dari perguruan tinggi negeri maupun swasta nasional banyak meniliti di sini," ucap Usman Firdaus. (adm)