KKP Sebut Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Kembali Meningkat

Ilustrasi: Budidaya ikan dengan keramba
Ilustrasi: Budidaya ikan dengan keramba

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya tahun ini kembali meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal itu ditandai dengan banyaknya aktivitas penangkapan ikan dan budidaya.

Hal tersebut disampikan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M Zainy dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, hari ini (4/4/2022).

"Perikanan tangkap sudah bergeliat, izin terbit pada tiga bulan pertama dibanding tahun 2021 kenaikannya 69 persen, hampir 70 persen," kata Zainy.

Sebelumnya, penerbitan izin penangkapan ikan yang dikeluarkan oleh KKP pada triwulan pertama 2021 sebanyak 1.414 perizinan, sedangkan kini pada tahun 2022 angka tersebut meningkat menjadi 2.383 izin yang diterbitkan.

Selain itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu mengatakan industri perikanan budidaya juga mulai menggeliat didasarkan dari permintaan pakan yang meningkat. 

Menurutnya produksi perikanan budidaya pada periode Januari hingga April 2022 diperkirakan sebanyak 1,5 juta ton di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk jenis ikan yang popular di budidayakan, yakni ada nila, mas, lele, udang vaname, bandeng, dan patin.

Ia menjelaskan, stok perikanan budidaya aman untuk memenuhi permintaan ikan di masyarakat selama Ramadhan dan untuk Hari Raya Idul Fitri. Begitu pula untuk ketersediaan ikan hasil laut yang ketersediaan di gudang penyimpanan dingin di berbagai pelabuhan Indonesia jumlahnya mencapai 2,9 juta ton, 

Sedangkan, prognosa permintaan ikan di masyarakat sebanyak 2,2 juta ton untuk bulan April hingga Mei 2022.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir apabila harga sumber protein seperti daging, ayam, dan telur yang meningkat. 

Artati menyarankan agar masyarakat bisa beralih mengonsumsi ikan sebagai sumber protein dengan gizi tinggi dan harga yang relatif stabil.

Bahkan ia juga mengutarakan, kini masih ada jenis ikan yang harganya di bawah telur, yaitu lele sekitar Rp21.547 per kg dan patin Rp21.787. Sementara harga telur di pasaran berkisar di angka Rp25.700 per kg.(ant/pa)