Soal Presidential Club, PDIP: Kami Familiar dengan Klub Kerakyatan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. (gemapos/gesuri)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. (gemapos/gesuri)

Gemapos.ID (Jakarta) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto buka suara terkait wacana pembentukan Presidential Club oleh presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo subianto. Dirinya mengaku tidak mengenal istilah itu. Hasto juga menyebut PDIP justru lebih familiar dengan klub kerakyatan. 

"Dalam sejarah dan tradisi PDIP, klub yang ada adalah klub kerakyatan dengan petani, dengan buruh, nelayan, guru, dan anak-anak muda," kata Hasto dalam acara halalbihalal keluarga besar Barikade 98 di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).

Hasto mengatakan partai berlambang Banteng itu memprioritaskan klub kerakyatan karena memberi inspirasi bagi partai. Rakyat menjadi aspek penting dalam perjalanan politik PDIP.

"Itulah skala prioritas klub yang terus menginspirasi PDIP sebagai partai yang terus mencerminkan rakyat kerakyatan sebagai aspek penting di dalam seluruh gerak nafas PDIP," ucapnya.

Hasto tidak menjawab lugas perihal diperlukan atau tidak presidential club. Namun, dia menegaskan bahwa presiden harus menerima mandat mengatasi berbagai persoalan bangsa.

"Kita fokus saja. Presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara yang juga untuk membangun masa depan. Itu yang menjadi prioritas dengan rakyat," tegas Hasto.

Presidential Club sejatinya diinisiasi sebagai forum pertemuan rutin para presiden terdahulu. Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan bangsa. (ns)