Komisi X: Pramuka Penting untuk Pembentukan Karakter

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR dengan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2024). (gemapos/DPR RI)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR dengan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2024). (gemapos/DPR RI)

Gemapos.ID (Jakarta) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menilai gerakan Pramuka bernilai sangat penting dalam pembentukan karakter anak-anak Indonesia.Menurut Agustina, melalui keikutsertaan anak dalam kegiatan Pramuka, mereka akan mempelajari banyak hal, seperti pentingnya hormat dan membantu orang tua.

"Kegiatan pramuka ini dalam pandangan kami sangat penting, terutama bagi pembentukan karakter bagi pelajar maupun mahasiswa," kata  Agustina dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR dengan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Hal tersebut disampaikannya dalam menanggapi polemik mengenai Pramuka yang tak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah. Agustina berharap Pramuka tetap menjadi ekstrakurikuler wajib di seluruh sekolah.

"Kami berharap sebuah keyakinan dan karakter yang sama dapat dibentuk Pramuka masa kini, namun dalam bentuk yang lebih modern atau kekinian sehingga anak-anak dapat mengikuti Pramuka lebih menyenangkan," ucap Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.

Karenanya, dalam kesimpulan rapat kerja, Komisi X meminta Kemendikbud-Ristek untuk mengkaji kembali Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah dengan menekankan agar Gerakan Pramuka menjadi kegiatan ko-kurikuler di satuan pendidikan.

“Dengan melakukan pendalaman dengan melibatkan Kwarnas Gerakan Pramuka, mengadopsi pola-pola pendidikan gerakan Pramuka kedalam ko-kurikuler, melakukan revitalisasi gugus depan di masing-masing satuan pendidikan, memasukan dan mengintegrasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) ke dalam kegiatan Gerakan Pramuka,” tutupnya. (ns)