Jika Terpilih di Pilpres 2024, Ganjar Akan Buat KPI Kabinetnya Untuk Dinilai Rakyat

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (tengah) bersama Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2023). (foto: gemapos/antara)
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (tengah) bersama Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2023). (foto: gemapos/antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Ganjar Pranowo sebagai Calon presiden nomor urut 3 mengatakan dirinya bersama calon wakil presiden Mahfud MD akan membuat indikator kerja utama atau key performance indicator (KPI) kabinetnya untuk dinilai oleh rakyat, jika terpilih memenangi Pilpres 2024.

"Sebenarnya, di depan, kami juga bisa membuat KPI kabinet. Kalau KPI kabinet kami buat, maka kemudian publik diminta menilai," kata Ganjar di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin (8/1).

Selain itu, ia juga menambahkan rakyat dapat memviralkan kinerja jajaran di kabinetnya, sehingga KPI para menterinya, termasuk menteri dari partai, bisa berdampak buruk.

Sehingga, lanjut Ganjar, para pimpinan partai politik akan diharuskan untuk membuat kontrak kerja.

"Viralisme, viralisme. Maka, semua sekarang rakyat bisa menonton dengan teknologi digital yang ada. Ketika ketidakbaikan itu muncul, maka diviralkan. Kalau sudah seperti ini, KPI-mu buruk loh. Terbayangkan enggak kalau kontrak kerjanya itu di depan? Suruh pimpinan partainya tanda tangan," jelasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan ada dua cara untuk menentukan kandidat menteri dalam kabinetnya, salah satunya dengan mengupayakan kabinet zaken, suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi partai politik tertentu.

"Yang pertama adalah zaken kabinet, kabinet ahli. Kabinet ahli ini memang mesti didorong mulai sekarang. Kalau 14 Februari ditentukan sore ada quick count (hitung cepat) dan kemudian menang satu putaran, maka ada waktu delapan bulan. Ada waktu delapan bulan untuk menyiapkan. Hari ini sudah kami cicil. Kami menghitung betul secara teknokratis," tuturnya.

Kemudian, langkah kedua ialah meminta partai politik menyiapkan seorang menteri yang ahli atau sesuai dengan keinginan Ganjar-Mahfud.

"Kalau kemudian kita bicara di partai bagaimana? Oke, partai ikut dukung kami? Ya, kami butuh kualifikasi ini. Silakan anda (partai politik) cari. Kalau tidak dapat, saya coret, ya? Anda cari lagi," ujar Ganjar.

Sebagai informasi, masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.(ra)