Kalimantan dan Sumatra Dominasi 10 Besar Polusi Udara, Ini Sebabnya

Kalimantan dan Sumatra Dominasi 10 Besar Polusi Udara, Ini Sebabnya (foto: ant)
Kalimantan dan Sumatra Dominasi 10 Besar Polusi Udara, Ini Sebabnya (foto: ant)


Gemapos.ID (Jakarta) Terentang, Kalimantan Barat, menjadi kota yang memiliki kualitas udara paling buruk di Indonesia per Selasa (5/9) tengah hari. Apa pemicunya?

Berdasarkan data situs pemantau udara IQAir, pada pukul 13.00 WIB, 10 besar kota-kota dengan udara terburuk didominasi beberapa wilayah Kalimantan dan Sumatra yang bukan pemegang tradisi polusi akibat kendaraan bermotor atau PLTU.

Peringkat pertama dihuni oleh Terentang, Kalimantan Barat, dengan indeks kualitas udara (AQI) 170 atau Tidak Sehat (Unhealthy).

Ada pula Sampit (Kalteng) di posisi keempat dengan skor 163 (Unhealthy); Mempawah (Kalbar) di posisi kelima (160, Unhealthy); Gedong Tataan, Lampung, ada di posisi ketujuh dengan skor 155;

Indralaya (Sumsel) di posisi kedelapan dengan skor 153; dan Jambi di posisi kesepuluh dengan skor 152, juga Unhealthy.

Sementara, daerah Jabodetabek langganan polusi udara, termasuk Tangsel dan Jakarta serta Depok, tak lagi masuk 10 besar.

Lalu apa penyebabnya?

IQAir tak mencantumkan pembahasan soal penyebab buruknya kualitas udara di semua wilayah di atas, termasuk Kalbar.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap "Terdeteksi asap di wilayah Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan."

Di saat yang sama, arah angin pada umumnya bertiup dari tenggara ke barat laut-timur laut. "Tidak terdeteksi transboundary haze," lanjut BMKG.

Berikut rincian wilayah titik panas (hotspot) yang dekat atau ada di wilayah-wilayah dengan kualitas udara buruk:

Kalbar: Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Melawi, Kubu Raya, Ketapang. Kayong Utara, Kapuas Hulu.

Kalteng: Waringin Timur, Kapuas, Katingan, Seruyan, Sukmara

Sumsel: Musi Banyuasin, Musi Rawas, Ogan ilir, Ogan Komering ilir, Banyuasin, Lahat

Lampung: Tulang Bawang.

(da)