Menkopolhukam Mahfud MD Dinobatkan Sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL

Menkopolhukam Mahfud MD bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memberikan hormat dari atas kendaraan tempur di Pantai Banongan Situbondo, Jatim. Selasa (1/8/2023). (foto: ant)
Menkopolhukam Mahfud MD bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memberikan hormat dari atas kendaraan tempur di Pantai Banongan Situbondo, Jatim. Selasa (1/8/2023). (foto: ant)


Gemapos.ID (Jakarta)-  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dinobatkan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL usai meninjau Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha 2023 di Pantai Banongan, Pusat Latihan Pertempuran Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Selasa.

Penobatan Menkopolhukam sebagai warga kehormatan ini tertuang dalam Surat Keputusan Komandan Korps Marinir Nomor Kep/159/VII/2023 tentang Pengangkatan Sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir serta Penganugerahan Brevet Kehormatan Anti Teror Aspek Laut dan Intai Para Amfibi Korps Marinir.

Mahfud MD menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan TNI, khususnya Pimpinan TNI Angkatan Laut dan khususnya lagi Komandan Korps Marinir yang telah menganugerahkan dirinya sebagai warga kehormatan Korps Marinir.

"Mudah-mudahan ini menjadi pengingat bagi saya untuk bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI," kata Mahfud kepada wartawan di Situbondo.

Penganugerahan Menkopolhukam Mahfud MD sebagai warga kehormatan Korps Marinir ditandai dengan pemasangan Brevet Kehormatan Anti Teror Aspek Laut dan Intai Para Amfibi Korps Marinir, di Pantai Banongan, Situbondo.

Sejak Senin (31/7) kemarin Mahfud MD yang bersama Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Kepala Staf Angkatan Udara meninjau sekaligus menyaksikan langsung latihan gabungan TNI tiga matra itu di Pusat Latihan Pertempuran Marinir 5 Baluran, Situbondo.

Puncak latihan gabungan tiga matra itu dimulai pada pukul 05.30 WIB, dengan tank amfibi mendarat di Pantai Banongan menuju ke pendaratan amfibi untuk merebut sasaran pantai.

Setelah prajurit gabungan berhasil menguasai pantai, bantuan tembakan pun dilakukan oleh Kapal Republik Indonesia (KRI) Radjiman Wedyodiningrat 992 untuk membuka jalan bagi pasukan menuju sasaran selanjutnya, yaitu menghancurkan induk pasukan musuh.(ar)