Dituding Komersilkan PSSI, Ini Terobosan Yang Dilakukan Erick Thohir



Gemapos.ID (Jakarta) Erick Thohir memberikan klarifikasi terkait kabar mengkomersilkan PSSI dan Liga 1. Menurut Ketua Umum (Ketum) PSSI memang ia harus mengambil kebijakan komersil.

Hal tersebut untuk kepentingan Liga 1 yang akan berimbas kepada prestasi Timnas Indonesia.

"PSSI kadang dianggap kok bisnis sekali? Tapi kualitas sepak bola di sebuah negara akan maju kalau ada darahnya yakni komersialisasi itu sendiri. Kami sudah lakukan bencmarking ke Jepang. Kami juga melakukan benchmarking ke Jerman. Ketika punya pendanaan yang sangat kuat, kualitasnya juga naik," kata Erick pada peluncuran di SCTV Tower, Kamis (15/6/2023). 

Menurut Erick, pendapatan liga Jepang mencapai 200 juta USD. Sedangkan Jerman (Bundesliga) mampu meraup hingga 4,3 Miliar USD atau yang terbesar kedua di dunia di bawah Liga Inggris. "Kami di PSSI serius dengan hal ini," beber Erick. 

BRI Liga 1 2022/2023 rencananya akan bergulir mulai 1 Juli 2023 mendatang. Di laga perdana, PSM Makassar sebagai juara bertahan bakal bermain di markas Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 1 Juli 2023.

PSM merupakan juara BRI Liga 1 2022/2023 sedangkan Persija Jakarta adalah runner-up.

Untuk putaran kedua atau awal pekan ke-18 akan dihelat pada 3 November 2023. Sementara pekan terakhir atau pertandingan ke-34 secara serentak dimainkan pada 28 April 2024.

Ada sejumlah terobosan yang rencananya akan dilakukan musim ini. Salah satunya adalah penggunaan teknologi VAR untuk meningkatkan kualitas pertandingan. Selain itu, PSSI melalui PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga menundang wasit dari Jepang untuk memberi pelatihan 15-20 Juni 2023. 

Pelatihan tengah dilakukan pelatihan bagi perangkat VAR. Rencananya teknologi ini mulai diterapkan sejak Februari 2024. 

"Akan ada satu refree independen yang akan mengawasi para wasit. Tidak mungkin liga bisa berkembang kalau hasilnya sudah bisa diketahui dari awal." kata Erick.

Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad, menyambut baik berbagai terobosan yang dilakukan PSSI terhadap BRI Liga 1 2023/2024. Utamanya terkait dengan kepastian jadwal pertandingan yang telah ditetapkan selama satu musim.

"Ada banyak perubahan yang akan dilakukan, tapi yang jelas itu akan menjadikan Liga 1 meledak musim ini," kata Harsiwi. 

"Kami telah menerima jadwal satu musim dan itu sudah pasti. Tidak ada tayangan saat FIFA Matchday dan semua sudah tertata. Jam tayang juga akan ada dua, yakni 15.00 dan 17.00 WIB. Kepastian seperti ini bisa mengatur pola acara setahun. Kepastian untuk mengemas acara, kepastian untuk penonton, dan kepastian bagi sponsor," beber Harsiwi menambahkan. 

Sebagai pemegang hak siar, Emtek melalui Indosiar dan Vidio akan menayangkan 306 plus 8 pertandingan BRI Liga 1 2023/2024. Sebanyak 213 laga akan tayang secara langsung di Indosiar simulcast di Vidio. Sementara 101 laga juga akan tayang secara eksklusif di Vidio. "Penggemar sepak bola harus langganan Vidio untuk bisa nonton semua," kata Harsiwi. 

Emtek sendiri telah menayangkan sepak bola Indonesia sejak 2018. Menurut Harsiwi, ini merupakan bentuk dari komitmen Emtek untuk memajukan sepak bola Tanah Air. Bahkan tahun ini, Emtek juga menyiarkan laga uji coba klub-klub Liga 1. 

"Tadi ketum PSSI minta agar look (tampilan) bisa lebih bagus dari Liga Inggris, kami akan berusaha untuk itu. Karena itu kami harap bisa mendapat akses lebih dalam ke tim agar bisa mendapat gambar yang lebih menarik lagi," beber Harsiwi.(da)