Klub Liga 2 Layangkan Tuntutan ke Erick Thohir Soal Operator Liga 2

Gemapos.ID (Jakarta) Dua poin jelang digelarnya Liga 2 Indonesia, soal jadwal dan operator yang disampaikan Ketum PSSI Erick Thohir picu reaksi klub.

Diketahui, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memastikan bahwa PT Liga Indonesia Baru (LIB) bakal tetap menjadi operator kompetisi Liga 2 2023/2024. Persela Lamongan dan Persekat Tegal pun beraksi.

Seperti diketahui, sebelumnya operator Liga 2 memang diwacanakan bakal memakai operator baru.

Akan tetapi, Erick Thohir justru memberi pengumuman mengejutkan saat ditanya terkait rencana tersebut.

Erick Thohir menjelaskan PSSI akhirnya tidak jadi membentuk operator baru untuk menangani Liga 2 musim ini.

Padahal ini sebelumnya sudah dibicarakan semua pihak dan Ketum PSSI menjanjikan hal ini pada Sarasehan Sepak Bola di Surabaya pada Maret 2023 lalu.

Saat ini pencetusan operator baru keluar karena klub kasta kedua Liga Indonesia itu merasa selalu dianak tirikan.

Situasi itu pun membuat Menteri BUMN tersebut menjanikan akan adanya operator baru untuk Liga 2.

Dengan harapan, klub-klub Liga 2 tak akan merasa dianak tirikan lagi.

Namun, seusai konferensi pers terkait operator Liga 2, Mantan Presiden Inter Milan itu memberi jawaban bahwa operator Liga 2 akan tetap sama seperti musim-musim sebelumnya yakni PT LIB.

“Operator Liga 2 tetap sama dengan Liga 1 untuk sementara,” ujar Erick Thohir menjawab BolaSport.com, di Hotel InterContinental, Jakarta Selatan, Minggu (28/5/2023).

Menurutnya, PSSI akan melihat pola kerja PT LIB hingga tahun depan.

Hal ini untuk memastikan semua bisa berjalan dengan baik nantinya.

“Kita lihat dulu tahun depan lagi,” ucapnya.

Dengan begitu, Liga 2 tetap akan dioperatori oleh PT LIB.

Untuk Liga 2 ini direncanakan bakal berlangsung pada September 2023.

Meski untuk kepastian tanggal kick-off-nya belum diputuskan.

Adanya keputusan itu dua klub Liga 2 pun memberikan aksinya terkait operator kompetisi yang tetap sama.

Manajer Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal mengatakan bahwa sebenarnya tak sedikit klub Liga 2 yang masih setuju dengan keputusan ini.

Fariz mengatakan apabila Liga 2 langsung dipegang oleh operator baru, dinilai akan membutuhkan waktu lebih lama.

Oleh karena itu, Persela mengaku tak ada masalah dengan keputusan PSSI.

“Dari banyak peserta tim Liga 2 sih mungkin masa transisi ya,” kata Fariz.

“Jadi mungkin untuk operator yang baru mungkin menurut tim tim itu perlu waktu juga seperti itu. Kalau pun LIB sih kita ikut PSSI,” lanjutnya.

Saat ditanya apakah klub Liga 2 tak akan takut kembali dianaktirikan lagi.

Manajer Persela itu mengaku optimis PSSI dibawah pimpinan Erick Thohir ini bakal konsisten dan bagus.

“Untuk saat ini sepertinya kami lebih optimistis ya. Kita lihat dari Ketum PSSI bertemu dengan Polri di awal menyampaikan jadwal Liga,” ucap Fariz.

“Kita yakin meski ini di tahun politik dan banyak agenda negara. Kita lebih optimistis tahun ini lancar sampai tuntas untuk liga,” tambahnya.

Sementara itu, Manajer Perseikat Tegal, Muhammad Ersal Aburizal mengatakan sebenarnya masalah operator Liga 2 itu nomor dua.

Menurutnya saat ini yang terpenting itu yakni bagaimana operator baru itu bisa disiapkan dengan baik.

Sehingga banyak klub juga yang menanti seperti apa nantinya apabila ada operator baru.

Namun, alih-alih memikirkan masalah operator Ersal Aburizal justru menunggu momen Liga 2 bisa segera mulai.

Sebab sebelumnya Liga 2 memang direncanakan bergulir pada November.

Tetapi, PSSI akhirnya memutuskan Liga 2 bisa mulai pada September mendatang.

Dengan harapan kompetisi bisa berlangsung dengan baik dan tanpa ada masalah nantinya.

“Ya kita masih menunggu karena wacana waktu sarasehan kan disampaikan akan diperjuangkan untuk operator baru,” tutur Esral Aburizal.

“Jadi kita masih wait and see. Dan di momen hari ini yang paling kita ingin itu adalah estimasi mulai liga,” pungkasnya.

“Itu kan yang awal November dimajuin jadi September tadi kan. Ini yang paling penting, kalau masalah operator sih nomor 2.”

Nah Pasca mengikuti Kongres tahunan PSSI, Manajemen Sriwijaya FC menyatakan fokus menggodok penentuan calon pelatih yang akan mengarsiteki tim Laskar Wong Kito untuk mengarungi Kompetisi Liga 2 yang akan digelar September 2023 mendatang. 

Pun PSIM Yogyakarta jelang Liga 2 berlangsung menyebut bila nantinya klub harus ada lisensi.

"Yang jelas kita persiapan tetap akan jalan. Jadi yang pertama kita tentukan pelatih dululah," ungkap Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH Dt Talangik, Senin (29/5/2023). 

Faisal Mursyid SH Dt Talangik yang dihubungi dalam perjalanan pulang usai mengikuti Kongres tahunan PSSI bersama Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi di Hotel Inter Continental, Jakarta, Minggu (28/5/2023).
 
Pria berdarah Minang kelahiran Palembang, 6 Juli 1966 mengatakan hasil yang diinformasikan Kongres PSSI kemarin secara umum saja, tidak detail. Nampaknya untuk Liga 2 masih tetap ditangani oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru). . 

"Untuk aturan-aturan Liga 2 belum, nanti akan dituangkan dalam regulasi Liga 2 Tahun 2023. Itu PT LIB nanti mungkin akan ada pertemuan meeting klub dengan PT LIB.

Jadi PT LIB prepare untuk Liga 1 dulu pada 1 Juli ini. Barulah Liga 2," kata Faisal yang juga Sekretaris Tim Teknis Asprov PSSI Sumsel. 

Sebelumnya Faisal Mursyid SH Dt Talangik berharap pada Kongres tahunan PSSI ini bakal menetapkan kuota pemain asing Liga 1 dan Liga 2, jadwal kompetisi, dan hal-hal lain yang berkaitan teknis. 

"Termasuk masalah badan-badan yang di bawah PSSI. Dari Kongres inilah jadi acuan kita untuk mempersiapkan kompetisi," kata Faisal yang Alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang. 

Bahkan Faisal sempet mengatakan pada Kongres Tahunan ini, PSSI bakal menyampaikan program tahun 2023 terkait kompetisi Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan program lainnya termasuk Timnas. 

Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi mengatakan selain mengacu keputusan Sarasehan PSSI sebelumnya yang memutuskan Liga 1 kick-off 1 Juli 2023 dan Liga 2 digelar pada September, Manajemen Sriwijaya FC juga akan menyimak hasil Kongres PSSI yang digelar 28 Mei 2023 di Jakarta nanti sebagai bahan mempersiapkan timnya. 

"Rencana PSSI akan gelar pertemuan di akhir Mei. Di situ mungkin akan ada penjelasan tentang Liga 2. Kita tunggu sajalah.

Sementara kita memang mempersiapkan tim kita siapkan pelatih yang sudah ada 9 kandidat. Kita seleksi dulu," kata Indrayadi. 

Indrayadi mengaku Sriwijaya FC sejauh ini belum melakukan koordinasi dengan manajemen untuk menentukan apakah akan melakukan persiapan di bulan Juni ataukah Juli. Hal ini mengingat kompetisi ini sendiri kalau untuk Liga 1 sudah pasti kick-off pada Juli 2023.

"Tapi berdasarkan sarasehan PSSI kita di Surabaya tempo hari itu jadwal Liga 2 ditentukan September. Artinya kalau mengacu kepada itu belum ada perubahan," kata Indrayadi. 

Menurut mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini, Laskar Wong Kito masih punya persiapan waktu spare yang panjang untuk mempersiapkan tim. 

"Karena dua setengah bulan atau dua bulan minimallah ya kita punya waktu mempersiapkan tim," kata Indrayadi yang kini menjadi anggota Exco Asprov PSSI Sumsel. 

Mantan kiper PS Pusri Palembang era Galatama sekarang ini persiapan tim Sriwijaya FC tidak berpatokan dengan dimulainya Liga 1.

"Jadi kita tidak berfokus kepada Liga 1 kapan dia mulai. Kalau kemarin dua minggu setelahnya Liga 2 dimulai. Tapi kita fokuskan ke sarasehan. Artinya jadwal yang ditetapkan PSSI itu tetap September," kata Indrayadi.

Kongres Biasa (KB) PSSI 2023 telah usai digelar.

Sejumlah poin penting mengenai reformasi sepak bola Indonesia dibahas dalam kongres yang digelar di Jakarta, Minggu (28/5/2024) tersebut.

Salah satu yang menyita perhatian bagi tim Liga 2 adalah wacana Club Licensing Regulation (CLR).

Lisensi ini rencananya bakal diberlakukan untuk tim yang bertanding di kasta kedua.

"Dalam Kongres juga sempat disinggung masalah Club Licensing Regulation, yang akan mulai dicoba untuk tim Liga 2. PSIM untuk ke arah sana (punya lisensi) pasti ada. Namun masih menunggu kejelasan mengenai info tersebut," ujar Sekretaris PSIM Yogyakarta, Aprilia Setyowati.

Sistem CLR telah disetujui FIFA sejak tahun 2004 ini juga sudah disosialisasikan secara masif kepada konfederasinya.

CLR didefinisikan FIFA sebagai elemen kunci dalam membantu profesionalisasi sepak bola di seluruh dunia. 

Elemen-elemen itu meliputi prinsip-prinsip umum dalam dunia sepak bola seperti menjaga sportivitas, mengedepankan profesionalisme, menjaga kredibilitas dan integritas kompetisi, mempromosikan transparansi dalam keuangan, kepemilikan dan kontrol dari kesebelasan.

Selanjutnya, sejumlah agenda dibahas pada KB PSSI, misalnya penetapan program dan rencana anggaran PSSI 2023, pengesahan auditor independen, penerimaan pemberhentian serta perubahan nama dan domisili anggota PSSI, penetapan badan yudisial, dan penyempurnaan kode disiplin PSSI.

KB PSSI diikuti oleh kepengurusan baru PSSI dan 87 delegasi yang mempunyai hak suara.

"Kongres hari ini berjalan dengan baik, dengan membahas beberapa poin yang telah disepakati seperti memaparkan untuk menjadi target yang akan dilakukan secara menyeluruh baik pusat maupun daerah, komersialisasi dalam membangun sepakbola, perubahan beberapa nama klub dan domisili," tandas April.(da)