Begini Prediksi Bank Mualamat Tentang Bisnis Bancassurance Tahun Ini

“Kami juga menyediakan layanan purna jual yang andal serta program penjualan yang menarik seperti customer gathering dan giveaway untuk nasabah. Oleh karena itu, tahun ini kami menargetkan pertumbuhan volume penjualan bisa naik dua kali lipat dibanding tahun lalu,” kata  Plt Direktur Utama (Dirut) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hery Syafril di Jakarta belum lama ini.
“Kami juga menyediakan layanan purna jual yang andal serta program penjualan yang menarik seperti customer gathering dan giveaway untuk nasabah. Oleh karena itu, tahun ini kami menargetkan pertumbuhan volume penjualan bisa naik dua kali lipat dibanding tahun lalu,” kata Plt Direktur Utama (Dirut) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hery Syafril di Jakarta belum lama ini.

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Muamalat Indonesia mencatat volume penjualan bancassurance tumbuh sebesar 20% pada 2022 dibandingkan 2021. Pencapaian ini mendongkrak fee based income/FBI (pendapatan berbasis komisi) naik 15% pada periode yang sama.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Hery Syafril mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh strategi bisnisnya yang menyesuaikan produk bancassurance dengan profil dan kebutuhan nasabah dengan proses yang sederhana dan efisien.

“Kami juga menyediakan layanan purna jual yang andal serta program penjualan yang menarik seperti customer gathering dan giveaway untuk nasabah. Oleh karena itu, tahun ini kami menargetkan pertumbuhan volume penjualan bisa naik dua kali lipat dibanding tahun lalu,” katanya di Jakarta belum lama ini. 

Bank Muamalat memprediksi bisnis bancassurance pada tahun ini akan cerah didorong oleh beberapa faktor, seperti peningkatan kesadaran masyarakat akan investasi dan perencanaan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu produk baru dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) akan diluncurkan Bank Muamalat untuk menyasar segmen nasabah haji plus yang memiliki kebutuhan untuk pelunasan biaya haji dalam mata uang tersebut.

Selain itu nasabah yang memiliki kebutuhan proteksi sekaligus berinvestasi dalam mata uang USD.

“Kami juga akan meluncurkan produk asuransi tradisional term life dengan fitur yang sederhana dan kontribusi yang terjangkau untuk menyasar segmen nasabah mass affluent,” imbuh Hery.

Sebagai informasi, pada kuartal III/2022 Bank Muamalat mencatatkan Profit Before Tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332% secara year on year (yoy). Untuk total aset tercatat tumbuh sebesar 15% (yoy) dari Rp52,1 triliun menjadi Rp59,7 triliun. (mau)