Bank Muamalat Pimpin Pembiayaan Bagi RS Milik NU Senilai Rp240 Miliar

“Pembangunan rumah sakit ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak khususnya Nahdlatul Ulama, Edelweiss Healthcare Group, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BPKH selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat,” kata Chief Wholasale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia, Y. Noor di Jakarta pada Senin (7/11/2022).
“Pembangunan rumah sakit ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak khususnya Nahdlatul Ulama, Edelweiss Healthcare Group, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BPKH selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat,” kata Chief Wholasale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia, Y. Noor di Jakarta pada Senin (7/11/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Muamalat memimpin sindikasi pembiayaan pembangunan rumah sakit (RS) milik Nahdlatul Ulama (NU) di Cianjur, Jawa Barat (Jabar) senilai Rp240 miliar.

Ini merupakan RS pertama milik NU di Provinsi Jawa Barat yang diproyeksikan akan menjadi rumah sakit modern dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

“Pembangunan rumah sakit ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak khususnya Nahdlatul Ulama, Edelweiss Healthcare Group, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BPKH selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat,” kata Chief Wholasale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia, Y. Noor di Jakarta pada Senin (7/11/2022).

Penandatanganan mandate letter Bank Muamalat sebagai lead arranger pembiayaan sindikasi ini berlangsung di Cianjur belum lama ini yang disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. 

Proyek ini direncanakan akan tuntas pada 2023 yang memakai pembiayaan ini menggunakan akad Ijarah Maushufah Fii Dzimmah (IMFD) dengan tenor antara 8 hingga 10 tahun. 

Pengoperasian RS akan menggunakan layanan perbankan milik Bank Muamalat di antaranya cash management system, payroll, dan pembayaran QR code Muamalat.

Bank Muamalat akan semakin gencar melakukan penyaluran pembiayaan baik secara bilateral dan sindikasi setelah memperoleh suntikan modal dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) senilai Rp3 triliun. 

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ dengan prospek stabil kepada Bank Muamalat Indonesia dan instrumen sukuk mudharabah 2021 Bank Muamalat belum lama ini. (adm)