Bentuk Bank Muamalat Partisipasi ke Infrastruktur

"Partisipasi ini semakin memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi. Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat berdampak positif bagi industri perbankan syariah nasional," kata Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor pada Jumat (23/12/2022).
"Partisipasi ini semakin memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi. Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat berdampak positif bagi industri perbankan syariah nasional," kata Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor pada Jumat (23/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Muamalat membiayai Pelabuhan Indonesia (Pelindo) senilai US$750 juta dengan opsi akordion sebesar US$250 juta. 

Bank ini tidak hanya sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dan agen fasilitas pembiayaan syariah dengan porsi pembiayaan sebesar US$100 juta.

Bank Muamalat melibatkan tiga bank lain yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BTPN Tbk, dan PT Bank OCBC NISP Tbk.

"Partisipasi ini semakin memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi. Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat berdampak positif bagi industri perbankan syariah nasional," kata Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor pada Jumat (23/12/2022).

Penandatanganan kerja sama dilakukan pada Jumat, 23 Desember 2022, di Pelindo Tower, Jakarta Utara. 

Bank Muamalat diwakili oleh Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor dan Head of Client Relationship Bank Muamalat Elisa Ratnawardani.

Partisipasi ini menunjukkan komitmen aktif Bank Muamalat dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor infrastruktur. 

"Sebagai bank pertama murni syariah kami optimis peran kami dalam pembiayaan sindikasi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat sehingga ke depan kami dapat kembali berpartisipasi dalam sindikasi-sindikasi selanjutnya,” ujar Ivan Y. Noor.

Pelindo akan menggunakan pembiayaan Bank Muamalat untuk capital expenditure (capex) dan investasi. 

Pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan tenor selama 60 bulan.

Bank Muamalat mencatatkan Profit Before Tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332 persen secara year on year (yoy) pada kuartal III 2022.

Total aset tumbuh sebesar 1% secara tahunan dari Rp52,1 triliun menjadi Rp59,7 triliun.

Hal ini dibarengi dengan rasio non performing financing (NPF) nett sebesar 0,65%. (ant/mau)