DKPP Pecat Arief Budiman Sebagai Ketua KPU

muhammad-dkpp-gemapos
muhammad-dkpp-gemapos
Gemapos.ID (Jakarta) - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjantuhkan sanksi keras terlakhir dan memberhentikan Arief Budiman dari jabatan Ketua KPU. Dari hal ini KPU diminta melaksanakan putusan DKPP paling lama tujuh hari sejak dibacakan. "DKPP memerintahkan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) untuk mengawasi pelaksanaan putusan tersebut," bunyi salinan putusan yang ditandatangani oleh Ketua DKPP Muhammad, di Jakarta pada Rabu (13/1/2021).
Arief Budiman dinilai terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara pemilu. Karena, dia mendampingi atau menemani Evi Novida Ginting Manik yang telah diberhentikan DKPP pada 18 Maret 2020 untuk mendaftarkan gugatan ke PTUN Jakarta.
Arief juga membuat keputusan yang diduga melampaui kewenangannya yakni menerbitkan surat KPU RI Nomor 663/SDM.13-SD/05/KPU/VIII/2020, pada 18 Agustus 2020.
Tindakan ini menambah klausul yang meminta Evi Novida Ginting Manik aktif melaksanakan tugas sebagai anggota KPU Periode 2017-2022 merupakan tindakan penyalahgunaan wewenang dalam kedudukan sebagai Ketua KPU RI.
Menurut pertimbangan putusan Majelis DKPP Ketua KPU harus memastikan seluruh kerangka hukum dan etika dalam setiap tindakannya. Selanjutnya, dia juga terbukti tidak mampu menempatkan diri pada waktu dan tempat di ruang publik karena dalam setiap kegiatan Arief di ruang publik melekat jabatan sebagai ketua KPU.
Arief juga terbukti menyalahgunakan wewenang sebagai Ketua KPU mengaktifkan kembali Evi Novida Ginting Manik dan bertindak sepihak menerbitkan surat 663/SDM.13-SD/05/KPU/VIII/2020. DKPP berpendapat Arief tidak lagi memenuhi syarat untuk menyandang jabatan Ketua KPU. (din)