Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali melakukan inspeksi langsung penyelenggaraan lanjutan Liga 1 2022-2023 dengan sistem bubble terpusat di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Minggu (11/12/2022) sore.

Dalam kesempatan ini ia datang ke Stadion Jatidiri Semarang saat pertandingan Arema FC melawan Persis Solo. Ia pun menikmati jalannya pertandingan dari bangku VVIP ditemani Dirut PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus dan anggota EXCO PSSI Yoyok Sukawi.

Kunjungan ini untuk melakukan inspeksi menyeluruh terhadap pelaksanaan pertandingan. Ia menagih perubahan nyata penyelenggaran Liga 1 yang rancangannya sudah dipresentasikan PSSI dan PT LIB dalam rakor bersama pihak keamanan dan kementerian terkait.

"Saya ingin memastikan penyelenggaraan ini apakah sesuai dengan yang dipresentasikan, apa yang dipaparkan PSSI dan PT LIB saat rakor itu," ujar pria asal Gorontalo tersebut.

"Saya ingin memastikan kondisi lapangan atau venue yang digunakan, ternyata dua-duanya seperti apa yang dipresentasikan," tambahnya.

Seperti diketahui pelaksanaan lanjutan Liga 1 2022-2023 sedang dalam proses transformasi pasca-tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Proses pelaksanaannya pun diawasi ketat Menpora. Penyelenggaran lanjutan kali ini menerapkan aturan baru yang merujuk pada Peraturan Kepolisian (Perpol) menyangkut pelaksanaan kompetisi sepak bola. Selain itu ada beberapa penyesuaian standarisasi pelaksanaan pertandingan yang dilakukan berdasarkan arahan FIFA.

Tidak hanya soal regulasi dan kebijakan, masalah keamanan venue pertandingan juga mendapatkan perhatian khusus dari pihak terkait. Mulai tata letak bangunan, arsitektur, ketersediaan sarana dan prasarana juga turut diperhatikan. "Dan khusus untuk stadion ini kan sebelumnya pihak kepolisian, pihak PUPR dan Kementerian Kesehatan juga ada tim yang meninjau," ujar Zainudin Amali.

"Saya ingin memastikan apa yang dilaporkan saat itu atau berbeda," pungkasnya. Sementara itu Anggota EXCO PSSI, Yoyok Sukawi mengucapkan terima kasih atas inspeksi langsung yang dilakukan. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk perhatian Menpora terhadap perubahan sepak bola Indonesia.