Sejumlah Tantangan Dihadapi dalam Pembangunan Kereta Cepat, Apa Saja?

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melaporkan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 80% atau 142 kilometer sudah tersambung. 

"Panjang proyek 142 kilometer secara fisik sudah terhubung utuh dari ujung ke ujung, dari Halim ke Tegalluar. Baik yang elevated, subgrade, maupun yang di tunnel," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR pada Selasa (2/11/2022).

Pengerjaan berikutnya adalah track laying (pemasangan rel) yang ditargetkan selesai pada Januari 2023. Kemudian, ini dilakukan pengetesan secara sempurna dari ujung ke ujung pada 16 Novembet 2022. 

"Bulan Juni 2023 diharapkan sudah bisa operasional komersial, telatnya sebulan dua bulan itu sudah sangat achieveable," ucapnya. 

Pada saat yang bersamaan dilakukan persiapan beberapa stasiun singgah dari Halim hingga Tegalluar akan terdapat empay pemberhentian mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

Hampir semua stasiun sudah mau rampung, kecuali Stasiun Padalarang masih banyak sekali pengerjaan yang harus dilakukan seperti sarana feeder untuk menghubungkan kereta cepat menuju tengah kota Bandung.

"Tantangan besar juga adalah penyelesaian stasiun, utamanya Stasiun Padalarang, karena ini tambahan. Tapi dengan adanya stasiun ini akses ke kota Bandung akan mudah. Kita akan bikin feeder system," ujarnya.

Dengan kereta vepat, dari Jakarta menuju tengah Kota Bandung hanya membutuhkan waktu sekitar 50 menit dengan naik kereta feeder dari Padalarang.

"Total travel time-nya dari Halim ke Padalarang 35 menit dan tambahan ke kota 15 menit. Totalnya 50 menitan dari Halim ke Stasiun Kota Bandung," ucapnya. (dtf.mau)