BNI Dukung PLN Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik dengan SPKLU

Ilustrasi: Mobil Listrik
Ilustrasi: Mobil Listrik

Gemapos.ID (Jakarta) - Dalam rangka mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dukung PT PLN (Persero) kembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Selain itu, pembiayaan pembangunan dan pengembangan SPKLU dengan PT PLN dilakukan dengan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).

"Ekonomi berkelanjutan ini menjadi target kita. Selain karena ini adalah isu yang akan di bawa di G20, BNI memiliki fokus tersendiri untuk mendukung sektor hijau," kata Corporate Secretary BNI Mucharom di Jakarta, hari ini (5/4/2022).

Pengembangan SPKLU tersebut, diyakini dapat meningkatkan layanan dan memperluas jangkauan stasiun pengisian yang akan berdampak pada peningkatan minat masyarakat dalam memiliki kendaraan listrik.

Adapun, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan transisi energi merupakan upaya mutlak yang harus dilakukan untuk menghadirkan ruang hidup lebih baik bagi generasi mendatang.

Dengan demikian, PLN sejauh ini gencar membangun SPKLU yakni sebanyak 120 SPKLU di 92 lokasi dari total 267 unit di 195 lokasi di Indonesia hingga Februari 2022.

Sebelumnya, dalam forum Energy Transition Working Group (ETWG) 1 yang digelar pada kamis (24/3/2022) lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan Indonesia sangat mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060.

Sedangkan untuk langkah pengurangan emisi, salah satunya melalui sektor kelistrikan seperti pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) serta peningkatan inovasi dan teknologi untuk pengurangan emisi karbon.

"Indonesia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan berdiskusi tentang teknologi yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan affordable," tegas Arifin.

Sementara itu, BNI berkomitmen untuk mendorong peningkatan pembiayaan hijau yang tercermin dari realisasi portofolio hijau sebesar Rp172,4 triliun atau 29,6 persen dari total portofolio kredit BNI.

Karena itu, realisasi pembiayaan hijau tersebut naik 23,67 persen (yoy) dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp139,4 triliun dengan porsi 25,4 persen dari total portofolio kredit BNI.

Hingga kini, kredit untuk sektor energi baru dan terbarukan tercatat telah mencapai Rp9,5 triliun yang secara khusus diberikan pada energi hidro, solar dan biogas.(ant/ap)