Berikut Anjuran Pemprov DKI Jakarta Tentang Ibadah Ramadhan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganjurkan pelaksanaan ibadah Ramadhan 1443 Hijriah berlangsung di masjid.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganjurkan pelaksanaan ibadah Ramadhan 1443 Hijriah berlangsung di masjid.

Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganjurkan pelaksanaan ibadah Ramadhan 1443 Hijriah berlangsung di masjid. Namun, ini mesti dilakukan menaati protokol kesehatan (prokes). 

"Sekarang sudah bisa dilaksanakan di masjid," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (31/3/2022). 

Pelaksanaan ibadah dengan penerapan protokol kesehatan dinilai bisa dilakukan setiap orang. Pasalnya, kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta sudah terkendali lantaran didukung vaksinasi tersebut. 

Namun, Anies Baswedan menyarankan buka puasa dilakukan masyarakat di rumah masing-masing untuk mencegah penularan Covid-19. 

"Kita semua tahu bahwa selalu ada resiko, karena itu dianjurkan berbuka puasa di rumah," ujarnya.

Masyarakat diminta tetap menjaga protokol kesehatan supaya tidak terjadi lonjakan kasus positif Covid-19. Langkah ini supaya tidak terjadi peningkatan Covid-19.

"Jaga supaya sepanjang Ramadhan dan pasca lebaran tidak ada peningkatan kasus yang signifikan. Menjelang Lebaran nanti aturannya dievaluasi lagi," ucapnya. 

Data Pemprov DKI Jakarta menyebutkan kasus Covid-19 sudah makin terkendali dilihat dari tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19. Sebanyak 799 kasus positif Covid-19 terjadi di Jakarta atau 15% dari total kapasitas tempat tidur mencapai 5.345 tempat tidur.

Keterisian ruang perawatan intensif juga mencapai 22% atau sebanyak 200 pasien dari total kapasitas 907 orang. Untuk persentase kasus positif mencapai 6% dengan tambahan 901 kasus positif Covid-19 sampai Rabu, 30 Maret 2022.

Sementara itu capaian vaksinasi dosis pertama di Jakarta sebesar 123,6% atau 12,4 juta dari target 10 juta orang hingga Rabu, 30 Maret 2022.

Untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 104% atau 10,5 juta orang dan dosis ketiga mencapai 2,45 juta. (ant/mau)