Gemapos.ID (Jakarta) - Liputan6.com mengemukakan kanal disabilitas telah disajikan dalam laman tersebut sejak Juli 2019. Langkah ini dijadikan sebagai sikap empati dari para jurnalis dan pemilihan isu seputar diskriminasi pada para disabilitas, persona, fasilitas publik, lifestyle, dan teknologi untuk para difabel.
"Tujuan kanal ini pada awalnya adalah untuk mengedukasi publik agar tidak melakukan labeling atau diskriminasi pada para difabel, serta menyemangati para difabel untuk selalu percaya diri, yang mana hal ini menurutnya memberikan efek jangka panjang.," kata Pemimpin Redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati di Jakarta pada Kamis (28/1/2021).
Saluran ini juga membuat kelas bernama Mobile Journalist yakni kelas bagi para difabel yang diajarkan bagaimana caranya membuat video sendiri. Video ini dapat dikirim kembali ke saluran tersebut. Setiap video yang diunggah akan diberikan imbalan oleh pihak saluran tersebut.
Video yang diangkat dalam program itu sendiri pun membahas isu disabilitas juga nondisabilitas yang diproduksi secara internal.
Irna mengungkapkan konten yang dibuat disabilitas menggunakan tim tersendiri untuk memilih konten terkait disabilitas apa yang layak diangkat dan apa saja istilah-istilah yang pantas. Hal ini guna mencegah penyebaran informasi yang tidak baik untuk publik tentang disabilitas.
Pembuatan konten-konten disabilitas bertujuan agar banyak pembaca tidak menjadikannya sebagai ladang uang. Namun, ini sebagai bentuk kepedulian dalam menghilangkan diskriminasi pada para difabel.
Dengan demikian, pemerintah bisa memberikan fasilitas-fasilitas bagi para difabel, sehingga para difabel merasa dapat bekerja. (m4)
