Kemenkop dan UKM Kembangkan Korporasi Petani Model Koperasi
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria br Simanungkalit mengatakan, ini momen yang baik mengajak peran berbagai pihak untuk berkolaborasi. Ia ingin menegaskan paradigma bahwa koperasi adalah lembaga ekonomi yang berbadan hukum yang mampu mengangkat para petani untuk maju. “Kita ingin mengembangkan industrialisasi mulai dari level pedesaan,” kata Vicky, demikian ia kerap disapa. Ia juga berharap dengan konsep industrialisasi produk yang dihasilkan koperasi berstandar global. Produk beras juga bukan hanya sekedar beras, jagung bukan sekedar jagung. “Kualitasnya harus global karena kita ingin menguasai pasar Indonesia yang penduduknya lebih dari 200 juta. Dengan korporasi pertanian ini produknya lebih banyak dan bisa melakukan ekspor sehingga neraca perdagangan baik. Produk-produk yang dihasilkan mampu masuk dalam global value chain,” harap Vikcy. Sebelumnya Direktur Agriterra Belanda Ces van Riij, merasa senang bisa berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Ia berharap momen ini bisa menjadi langkah awal untuk berkolaborasi dan menjadi mitra di Indonesia. “Bagi saya kolaborasi adalah esensi utama dalam koperasi. Oleh karena itu dengan kita berkumpul menjadi langkah kita untuk membuat lingkungan terutama lingkungan koperasi dalam hal pengembangan pertanian supaya pertani dapat berpikir dalam mengembangkan bisnisnya,” kata Ces van Riij. Menurutnya, untuk membuat perekonomian yang kuat di suatu negara maka sektor agrikultur harus kuat. Ia sangat bangga menjadi seorang petani dan ayahnya juga seorang petani di Belanda. Dengan kuatnya agrikultur di Belanda maka perekonomian di Belanda saat ini sangat kuat. Begitupun jika Indonesia mengembangkan sektor agrikultur maka negara ini akan menjadi kuat. #rr