Kemenkop UKM Dorong Promosi Produk Lokal

solo
solo
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Teten Masduki mengapresiasi diselenggarakannya ‘Solo Great Sale’ sebagai ajang menumbuhkan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah Di tengah ekonomi lesu saat ini, gelaran event seperti Solo Great Sale mampu menjadi penopang ekonomi, terutama dalam menaikkan demand belanja masyarakat. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi sebesar 5%, salah satunya didorong oleh daya beli dan konsumsi masyarakat "Adanya Solo Great Sale menjadi cara menaikkan demand, produk UMKM, apalagi di tengah ekonomi sulit, itu yang diharapkan tetap tumbuh dari UMKM,” katanya pada saat Opening Ceremony Solo Great Sale di lapangan Car Free Day (CFD) Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Minggu (2/2/2020) Solo Great Sale bisa mengairahkan perdagangan. Kemenkop dan UKM pun mendukung banyaknya promosi atau eksibisi semacam ini. "Kalau ada tanah kosong, gedung-gedung pemerintah yang idle (menganggur) atau nggak kepakai, dimanfaatkan jadi pameran atau marketplace produk UMKM," katanya. Pemerintah ditargetkan mampu mendorong ekspor naik hingga 30% pada 2024, saat ini baru mencapai 14,5%. Sekarang  Malaysia  mencapai ekspor 20%, Vietnam sebesar 14%, China sebesar 70%, Korea sebesar 60% dan Jepang sebesar 50%. "Kita yang hampir 99% adalah UMKM, tapi ekspor belum maksimal. Bagaimana kita menggandeng pemerintah daerah untuk membuat produk UMKM Go Global," tegasnya. Ketua Kadin Solo Gareng Sri Haryanto menuturkan Solo Great Sale berlangsung selama satu bulan dari 1-29 Februari 2020. Even ini pun melibatkan hampir 18.000 tenan atau melebihi target semula hanya sebesar 7,000 tenan. "Dari sisi transaksi kami targetkan tahun ini Rp700 miliar, dengan okupansi 70% dan menggunakan transaksi pembayaran nontunai," jelasnya. Beberapa perusahaan negara seperti KAI, PLN, PDAM Surakarta, dan Rumah memberikan promo hingga diskon layanan rata-rata mulai dari 10-20% selama Solo Great Sale berlangsung. Kampanye Produk Lokal Salah satu upaya mendorong produk UMKM untuk Go Global, ucap Teten, harus dimulai dari penggunaan produk lokal di dalam negeri. "Kalau mau global, kita harus unggul dulu di domestik. Harus bangga pakai produk dalam negeri," ujqrnyq. . Indonesia telah menandatangani Free Trade Agreement/FTA (perjanjian perdagangan bebas). Jadi pasar Indonesia diserbu oleh produk luar. "Pakai produk lokal itu keren, pakai motor dan sepatu itu lebih bagus custom. Pakai baju, sepatu brand lokal lebih keren. Karya Indonesia itu dikenal lebih berseni," ucapnya. Teten juga menekankan perluasan pasar dan akses pembiayaan yang akan ditambah penerapan Omnibus Law Cipta Kerja. Di dalam Omnibus Law terdapat dua hal yang ditekankan bagi UMKM. Pertama, kebijakan upah UMKM dikecualikan yang akan berimbas pada usaha UMKM lebih kompetitif dibanding usaha besar. "Usah besar akan kerja sama, produksi diserahkan ke UMKM. UMKM untuk siap menerima pekerjaan dari perusahaan besar," jelasnya. Kedua, pertumbuhan koperasi yang banyak dibatasi akan dibuka akses secara luas. “Bagaimana membangun koperasi unggul dan modern," tukasnya. (mam)