Mutasi Covid-19 Tantang Vaksin Covid-19

IMG-20200902-WA0051
IMG-20200902-WA0051
Gemapos.ID (Jakarta) - Corona Virus Disease 2019/Covid-19 (Virus Korona) sudah menjadi pandemi global sejak kali pertama mewabah di Wuhan pada akhir 2019. Wabah ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Kekhawatian masyarakat dunia semakin besar dengan ditemukannya salah satu mutasi Covid-19 yakni D614G. Virus ini diteliti lebih berbahaya dan cepat menular. Anggota Tim Riset Covid-19 Universitas Airlangga Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengungkapkan temuan virus ini sudah muncul sejak April lalu dan sudah mendominasi secara global "Data di GISAID itu sekitar 92.000, sebanyak 63.000 adalah mutan G614. Artinya, sudah 77,5%. Artinya, penyebaran mutan ini cepat sekali, karena menguasai hampir 80% total data virus di GISAID," ujarnya. Sementara itu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, yang kini tengah mengembangkan vaksin Covid-19, bernama vaksin Merah Putih dengan dukungan pemerintah,menjelaskan mutan virus ini masuk ke dalam satu sel yang cukup tinggi. “Kemampuan itu 10 kali lipat, itu yang diamati di laboratorium. Bukan menyebar ke orang lainnya 10 kali lipat lebih cepat atau banyak tidak langsung berkaitan dengan penyebaran.” jelasnya. Melejitnya angka kasus Covid-19 berpengaruh signifikan kepada upaya pembuatan vaksin oleh peneliti bidang kesehatan. Hal ini masih belum bisa menyimpulkan dampak mutan itu ke penularan. “Kami melihat dengan deteksi RNA Sars-Cov-2 ini biasanya lebih tinggi lewat usap mulut dan hidung. Dan sebenarnya itu belum tentu cerminan dari potensi penularan. Yang jelas memang menginfeksi, namun potensi penularannya seperti apa, belum dapat disimpulkan saat ini," ujarnya.Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (bbc/m1)