Apakah Vaksin Covid-19 Dosis I dan Dosis 2 Bisa Berbeda?

Vaksin Covid-194
Vaksin Covid-194
Gemapos.ID (Padang) - Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas meminta semua pihak bisa memakai jenis vaksin yang sama sebagai booster. Hal ini guna memperkuat anti bodi yang sudah terdapat di dalam tubuh. "Jangan menggunakan vaksin yang berbeda-beda,” kata Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Andani Eka Putra di Jakarta pada Selasa (219/2021). Vaksin booster dapat dilakukan pada penyuntikan vaksin dosis pertama hingga dosis kedua dengan menggunakan jenis vaksin yang sama. Hal ini bertujuan supaya sel-sel di dalam tubuh dapat lebih cepat mengingat dan langsung merespon ketika sebuah virus masuk ke dalam tubuh. Saat seseorang melakukan penyuntikan dua dosis vaksin dengan menggunakan jenis yang sama, sel-sel tersebut akan membuat memori mengenai kandungan yang ada dalam vaksin dan langsung menghasilkan anti bodi dalam jumlah yang lebih banyak untuk melawan varian virus dari Covid-19. Jika seseorang melakukan dua kali vaksinasi dengan menggunakan vaksin yang berbeda, makan orang tersebut tidak melakukan booster melainkan pengulangan vaksin. Jadi, sel dalam tubuh akan mempelajari kembali jenis vaksin baru yang dimasukkan ke dalam tubuh dan menciptakan dua anti bodi berbeda yang tidak maksimal (memiliki masing-masing setengah anti bodi dari dua vaksin berbeda). “Kalau dia masih pakai Sinovac namanya booster, begitu dia bertukar namanya ulangan. Pakai vaksin yang lain, jadi seorang itu jatuhnya dia dapat dua jenis vaksin,” ujar dia. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr. Reisa Broto Asmoro menambahkan hingga saat ini pemerintah masih menyarankan pengunaan vaksin dari jenis yang sama. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan World Health Organization (WHO_ mengimbau masyarakat menggunakan satu jenis vaksin yang sama untuk menjaga keamanannya. Contohnya, ibu hamil yang telah memperoleh AstraZeneca sebagai vaksin pertama, maka selama kehamilan tidak disarankan untuk kembali menyuntikkan vaksin tersebut. Karena, merek tersebut tidak disarankan untuk ibu hamil. Namun setelah melahirkan, ibu dapat kembali menyuntikkan dosis kedua dari vaksin AstraZeneca.