Covid-19 Varian Delta Lebih Cepat Menular

Tjandra Yoga Aditama
Tjandra Yoga Aditama
Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan sebanyak 107 kasus Covid-19 varian Delta, 36 kasus Covid-19 varian Alfa, dan lima kasus Covid-19 varian Beta terdapat di Indonesia. Jadi, varian ini mendominasi di sini. “Varian B1617.2 (Delta) memiliki enam karakter menurut World Health Organization (WHO),” kata Guru Besar ParuFakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama di Jakarta pada Kamis (17/6/2021). Covid-19 varian Delta meningkatkan penularan Covid-19 seperti sebanyak 42.323 kasus varian ini atau naik 70% atau 29.892 dibandingkan minggu lalu. Varian ini mampu 60% lebih menular dibandingkan Covid-19 varian Alfa. Selain itu doubling time (waktu penggandaan) berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari. Untuk risiko secondary attack rates (serangan lanjutan) Covid-19 varian Delta sebesar 2,6% dibandingka Covid-19 varian Alfa. Varian ini juga lebih menyerang sebesar 1,6% ketimbang varian Covid-19 Alfa pada orang yang bepergian. Tjandra meneruskan orang yang terinfeksi Covid-19 varian Delta bisa terpapar kembali penyakit ini. Jadi, ini menurunkan aktivitas netralisasi. "Sejauh ini belum ada laporan ilmiah yang sahih tentang dampak varian Delta terhadap hasil pemeriksaan Covid-19 dengan PCR dan atau rapid antigen," ujarnya. Inggris mengungkapkan efektifitas vaksin Pfizer BioNTech dan AstraZeneca-Vaxzevria turun melawan Covid-19 varian Delta. Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan Covid-19 varian Alfa. "Penelitian lain yang dipublikasi di Jurnal internasional ternama Lancet menemukan adanya penurunan netralisasi pada varian Delta yang diberi vaksin Pfizer, lebih tinggi dari penurunan netralisasi pada varian Alfa dan Beta," ucapnya.