Penjara Rusak Akibat Hujan, Ratusan Napi di Nigeria Kabur

ilustrasi - Jeruji penjara. (gemapos/kompas)
ilustrasi - Jeruji penjara. (gemapos/kompas)

Gemapos.ID (Jakarta) - Sebanyak 118 narapidan melarikan diri dari sebuah penjara di dekat ibu kota Nigeria, yang mengalami kerusakan setelah hujan deras mengguyur selama berjam-jam.

Dilansir Reuters, Jumat (26/4/2024), juru bicara otoritas penjara setempat, Adamu Duza, mengatakan bahwa hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam. Intesitas hujan tersebut kemudian menghancurkan beberapa bagian fasilitas penjara di area Suleja, yang memiliki keamanan menengah.

Disebutkan bahwa tembok perimeter penjara dan beberapa bangunan di sekitarnya mengalami kerusakan.
Para penegak hukum sedang memburu puluhan napi yang kabur dari penjara tersebut. Sejauh ini, baru 10 napi yang berhasil ditangkap kembali dengan bantuan badan keamanan lainnya.

"Kami sedang melakukan pengejaran untuk menangkap kembali sisanya," ucap Duza dalam pernyataannya.

Dia meyakinkan masyarakat bahwa otoritas berwenang berada dalam kondisi terbaik untuk menegakkan hukum dan ketertiban.

"Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai narapidana yang melarikan diri dan melaporkan setiap pergerakan mencurigakan kepada badan keamanan terdekat," imbau Duza.

Duza tidak memberikan informasi detail soal identitas maupun afiliasi para napi yang kabur. Namun diketahui bahwa beberapa anggota kelompok pemberontak Islamis Boko Haram mendekam di penjara Suleja.

Kasus napi kabur dari penjara telah menjadi masalah keamanan utama di Nigeria. Dengan kepadatan penjara yang berlebihan, kekurangan pendanaan, dan lemahnya langkah-langkah keamanan telah menciptakan kondisi yang memungkinkan para napi untuk kabur.

Ribuan napi kabur dalam beberapa tahun terakhir dari penjara-penjara di Nigeria karena lemahnya infrastruktur dan rentetan serangan militan, terutama serangan kelompok Islamic State (ISIS) pada Juli 2022 lalu terhadap sebuah penjara dengan keamanan tinggi di ibu kota Abuja di mana sekitar 440 napi kabur.

"Dinas (Penjara) tidak mengabaikan fakta bahwa banyak fasilitasnya yang dibangun pada masa kolonial, dan fasilitas itu sudah tua dan rapuh," ucap Duza.

Dia menambahkan bahwa pihaknya melakukan "upaya-upaya keras" untuk memodernisasi penjara-penjara setempat, termasuk pembangunan enam fasilitas berkapasitas 3.000 orang dan pembenahan fasilitas-fasilitas yang sudah ada.(ns)