Mengapa Sering Mules Setelah Minum Kopi? Ini Jawabannya!

Ilustrasi- Sakit perut setelah minum kopi (foto: gemapos/istock)
Ilustrasi- Sakit perut setelah minum kopi (foto: gemapos/istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- Kopi telah menjadi minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Selain memberikan dorongan energi, kopi juga dikenal karena efeknya pada sistem pencernaan manusia. Salah satu efek yang sering dialami oleh banyak orang adalah mules atau gangguan pada perut setelah minum kopi.

Meskipun beberapa individu mungkin tidak mengalami masalah ini, banyak yang merasa mules, kembung, atau bahkan mengalami diare setelah menikmati secangkir kopi. Mari kita eksplorasi beberapa alasan di balik fenomena ini.

1. Kandungan Kafein

Kafein adalah senyawa yang memberikan efek merangsang pada tubuh manusia. Ketika Anda mengonsumsi kopi, kafein di dalamnya merangsang sistem saraf pusat Anda, meningkatkan denyut jantung, dan meningkatkan produksi asam lambung. Produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada lambung, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap asam lambung yang tinggi. Akibatnya, seseorang dapat mengalami sensasi terbakar atau mules di daerah perut setelah minum kopi.

2. Efek Laksatif

Kopi juga memiliki efek laksatif pada sebagian orang. Kandungan kafein dalam kopi dapat merangsang kontraksi otot usus, yang pada gilirannya dapat mempercepat proses pencernaan dan gerakan usus. Bagi beberapa individu, ini bisa berarti perjalanan yang lebih cepat dari makanan melalui saluran pencernaan mereka, yang bisa mengakibatkan diare atau sensasi kembung dan kram.

3. Kualitas Kopi

Kualitas kopi juga dapat berkontribusi pada reaksi gastrointestinal yang tidak menyenangkan. Kopi yang dipanggang terlalu gelap atau memiliki tingkat keasaman yang tinggi dapat lebih berpotensi mengiritasi lambung dan sistem pencernaan Anda. Selain itu, kopi yang diproses dengan bahan kimia atau mengandung aditif tertentu juga dapat meningkatkan risiko mules atau gangguan pencernaan.

4. Sensitivitas Individual

Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap kafein dan komponen lain dalam kopi. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek samping gastrointestinal daripada yang lain. Sensitivitas individual terhadap kafein, kepekaan terhadap asam lambung, atau masalah pencernaan lainnya dapat mempengaruhi seberapa parah seseorang merasa mules setelah minum kopi.

5. Kebiasaan Makan dan Minum Lainnya

Kebiasaan makan dan minum lainnya juga dapat memainkan peran dalam reaksi Anda terhadap kopi. Misalnya, minum kopi dengan perut kosong dapat meningkatkan kemungkinan iritasi lambung karena tidak ada makanan lain yang bisa menetralkan efek asamnya. Sebaliknya, minum kopi setelah makan dapat membantu mengurangi kemungkinan reaksi gastrointestinal yang tidak menyenangkan.

6. Intoleransi Makanan atau Alergi

Beberapa orang mungkin juga memiliki intoleransi makanan tertentu atau alergi yang membuat mereka lebih rentan terhadap mules setelah minum kopi. Misalnya, mereka yang intoleran terhadap laktosa atau gluten mungkin merasa lebih mules setelah minum kopi yang dicampur dengan susu atau mengonsumsi camilan yang mengandung gluten bersama dengan kopi.

Meskipun mules setelah minum kopi mungkin menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi sebagian orang, penting untuk diingat bahwa efek ini tidak dialami oleh semua orang. Beberapa orang dapat menikmati kopi tanpa mengalami gangguan pencernaan apa pun.

Namun, bagi mereka yang merasa mules setelah minum kopi, mengurangi konsumsi kafein, memilih kopi dengan kualitas yang lebih baik, dan memperhatikan pola makan dapat membantu mengurangi kemungkinan reaksi gastrointestinal yang tidak diinginkan. Jika masalah terus berlanjut, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk mengevaluasi apakah ada masalah kesehatan yang mendasarinya.(pa)