AHY Masuk Kabinet, Apa Kabar Moeldoko?

Tangkapan layar - Pengambilan sumpah jabatan terhadap Hadi Tjahjanto sebagai Menkopolhukam, dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai menteri ATR/BPN, Rabu (21/2/2024). (Gemapos/Youtube Sekretariat Presiden)
Tangkapan layar - Pengambilan sumpah jabatan terhadap Hadi Tjahjanto sebagai Menkopolhukam, dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai menteri ATR/BPN, Rabu (21/2/2024). (Gemapos/Youtube Sekretariat Presiden)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara resmi dilantik Jokowi jadi menteri ATR/BPN bersama Hadi Tjahjanto yang juga dilantik menjadi Menkopolhukam.

Berbagai respon muncul, seperti syukur dari SBY karena bisa masuk pemerintahan setelah 9 tahun. dan Ibas yang menyebut mendapat kepercayaan lebih cepat.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimanakah tanggapan moeldoko melihat AHY masuk kabinet bersamanya. Apakah akan menjadi konflik babak baru dalam kondisi sama-sama dari pemerintah?

Sebagaiman diketahui, Konflik AHY (Demokrat) dengan Moeldoko masih terasa hangat dan dan sangat menyita perhatian publik. Bagaimana babak demi babak konflik Demokrat AHY melawan Moeldoko paling banyak menghiasi pemberitaan politik sejak tahun 2021, hingga 2023.

Awalnya partai Demokrat kubu Moeldoko menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dan memenangkan pilih Moeldoko jadi Ketum Demokrat.

Kongres tersebut dihadiri sejumlah politikus di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Sumatera Utara Pada Maret 2021.Berdasarkan voting, Moeldoko yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021 sampai 2025 pada 5 Maret 2021 mengalahkan Marzuki Alie.

Kubu Moeldoko kemudian mendaftarkan hasil KLB ke Kemenkumham namun Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly menolak pendaftaran hasil KLB Partai Demokrat kubu Moeldoko.

Tak sampai disitu, Kubu Moeldoko mengajukan gugatan terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat tahun 202 yang menjadi pedoman kubu AHY ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut bahkan sampai kasasi ke MA, tapi akhirnya kalah. Dan Demokrat AHY tetap menjadi yang sah.

Kisruh tersebut bahkan sempat menyebut nama Jokowi yang diduga ikut terlibat dalam upaya Moeldoko merebut Demokrat. Salah satu pihak yang mencurigai adanya keterlibatan pemerintah yakni petinggi Demokrat Andi Mallarangeng. Selain itu, sejumlah pengamat politik, salah satunya dari Universitas Andalas yakni Feri Amsari berpendapat serupa. Karena merasa aneh jika Jokowi tak tahu manuver seorang Moeldoko yang merupakan Kepala Staf Presiden (KSP) yang dekat dengan Presiden.Meskipun akhirnya tidak terkonfirmasi kebenaran Jokowi terlibat.

Saat AHY  dan Demokrat dalam koalisi Perubahan, dirinya juga menuding bahwa upaya PK yang dilakukan Moeldoko memliki tujuan untuk menjegal Anies menjadi Calon Presiden. Mengingat PK dilakukan usai Demokrat Mengusung Anies menjadi bakal calon presiden.

Dalam perjalanan kisruh tersebut, AHY dan Demokrat dibuat sibuk menghadapi perlawanan Moeldoko. Bahkan sampai menyebut sejumlah Jenderal malu melihat kelakuan purnawirawan tersebut.

Dari runtutan babak demi babak konflik AHY melawan Moeldoko, nampaknya berbagai pihak sepakat itu merupakan persoalan serius. Sehingga akhirnya muncul berbagai pertanyaan bagaimana kabar Moeldoko? Apakah ini akan jadi babak baru konflik AHY vs Moeldoko didalam selimut yang sama, yakni kabinet Indonesia maju?

Jika melihat proses pelantikan AHY dan juga Hadi Tjahjanto nampak Moeldoko tidak ikut hadir. Ketidakhadirannya tersebut diasumsikan sebagai masih ada ketegangan antara mereka berdua. Atau mungkin sakit hati? entahla.

Jikalau ketegangan masih ada, maka akan menjadi masalah tersendiri nantinya dalam perjalanan kabinet Jokowi yang tinggal menghitung bulan.

Meskipun Jokowi menyebut tak ragu memilih AHY menjadi Menteri ATR/BPN, dan bahkan membanggakan latar belakang putra Presiden ke 6 itu. Sehingga dengan yakin memilih AHY,  seseorang yang pernah berseberangan dengan pemerintahan saat Demokrat masih mengusung Anies jadi Capres. Bahkan sampai menuding Jokowi terlibat dalam upaya moeldoko memecah Demokrat dan berupaya menjegal Anies. Apakah Pak Jokowi lupa? Atau ini jadi agenda politik Jokowi untuk menghimpun sebesar-besarnya kekuatan untuk menjaga powernya ketika nanti tak lagi berkuasa? Hanya dia yang tahu.

Disamping itu ketua Bappilu Demokrat Andi Arief menyebut Partai Demokrat yakin kesolidan kabinet Jokowi akan tetap terjaga seiring masuknya AHY di jajaran menteri dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Dirinya menyebut Demokrat dan AHY tetap rasional dalam menjalankan pemerintahan bersama Moeldoko di dalamnya.Yakin Solid? Semoga saja ya.

Bahkan Andi Arief menyebut peristiwa konflik partai Demokrat itu hanya wilayah internal kepartaian. Konflik tersebut juga hanya dengan sistem kepartaian dan dengan hukum bukan dalam pemerintahan.

Bagaimanapun itu, Demokrat AHY lah yang memenagkan pertarungan dan mengalahkan Moeldoko beserta para pendukungnya. Yang menang selalu bisa bebas bicara apa saja.

AHY dilantik jadi Menteri mungkin bisa menjadi kemenangan kedua, yang menjadi sebab Moeldoko enggan datang meskipun Menteri lainnya turut serta menyaksikan pelantikan tersebut. Apakah ini giliran Moeldoko mendapat sakit hati terhadap keputusan Jokowi yang melantik lawan politiknya di Demokrat?

Fenomena politik pasca pelantikan AHY sebagai Menteri tentu masih menimbulkan berbagai asumsi publik. Bagaimana hanya dalam beberapa bulan rasanya Demokrat AHY yang masih berseberangan dan menuding negatif Jokowi, Hari ini malah mendapat kepercayaan menjadi Menteri. Bahkan sampai terasa lebih cepat dari perkiraan. Apakah ini hadiah dari Jokowi? (ns)