Respon Salam 4 Jari, Gibran: Monggo, Pas Debat Juga 2 Lawan 1

Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat kampanye di Tegal, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). (gemapos/rm.id)
Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat kampanye di Tegal, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). (gemapos/rm.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka merespon ramai soal salam 4 jari di media sosial. Gibran menilai hal tersebut justru akan membuat warga tambah bingung dalam menentukan pilihan.

Tanggapan tersebut disampaikan Gibran untuk menjawab pertanyaan dari wartawan perihal salam yang kini ramai di perbincangkan tersebut.

"Warga tambah bingung nanti kan. Jadi bingung pada," ungkap Gibran, usai kampanye di Tegal, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024).

Walikota Solo itu bahkan mempersilahka jika ada upaya paslon lain untuk saling bergabung dalam pemilu nanti. Gibran kemudian menyinggung soal debat yang menurutnya sudah seperti dua lawan satu orang.

"Itu saya kembalikan ke warga. Kalau ada gabungan antara (paslon) satu dan (paslon) tiga, ya monggo," kata putra sulung Jokowi itu.

"Warga juga sudah lihat kemarin, pas debat saya dua lawan satu," imbuhnya.

Sebagai informasi, salam 4 Jari adalah gerakan yang ramai di media sosial yang terciri dari lambang tangan dengan empat jari teracung. Gerakan itu mengajak masyarakat memilih antara paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau kandidat nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024.

Gerakan tersebut awalnya diinisiasi oleh John Muhammad, seorang aktivis yang menjabat sebagai Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia adalah pencetus gerakan Salam 4 Jari yang ia sebut sebagai Ekspresi Pilihan Bukan Prabowo-Gibran.

Ia mengatakan bahwa tujuan akhir dari Salam 4 Jari adalah menyatukan para pendukung kubu paslon 01 dan paslon 03 agar dapat mengalahkan paslon 02, Prabowo-Gibran, pada putaran kedua.

Namun kini, John mengatakan yang terpenting adalah menganjurkan para pemilih yang masih “galau” dan belum menentukan pilihan agar tidak memilih paslon nomor urut 02.

Dengan begitu, katanya, masih ada harapan paslon 01 dan 03 akan memiliki elektabilitas yang cukup untuk membuat Pilpres 2024 menjadi dua putaran.

“Kemenangan dalam satu putaran, ini yang tentunya tidak kami harapkan. Karena kami berharap ada pertarungan putaran kedua, supaya napasnya lebih panjang, terus kemudian supaya juga koalisi opisisi bisa terjadi,” ungkapnya. (ns)