Cak Imin Kritik Luhut, TKN: Tak Paham Persoalan, Tapi Mau Jadi Wapres

Sekretaris TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid. (gemapos/viva.co.id)
Sekretaris TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid. (gemapos/viva.co.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Sekretaris TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, merespon perseteruan antara Muhaimin Iskandar atau cak Imin dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Cak Imin mau membandingkan antara manfaat dan keburukan dari adanya tambang bersama  Luhut.

Nusron menilai Cak Imin tak paham persoalan hanya ingin menang Pilpres 2024.

"Itu omongan orang nggak paham persoalan, tapi kemaruk pengin jadi wakil presiden ya kayak gitu. Aslinya Cak Imin nggak paham persoalan asal terima pesanan. Intinya dia pengin ekspor nikel dibuka lagi. Bukan masalah tambangnya," kata Nusron kepada wartawan, Senin (29/1/2024).

Nusron menyoroti, agenda dari visi-misi Anies Baswedan-Cak Imin sebagaimana disampaikan Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong. Dimana jika nikel bisa diekspor lagi berarti menjual bahan mentah kepada industri asing, yang diuntungkan asing, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

"Mereka ini bekerja dan akan memakmurkan untuk siapa? Bangsa Indonesia atau bangsa asing? Inginnya dia nggak setuju hilirasasi supaya asing masih bisa beli dan produksi smelternya. Kita ingin hilirasasi dilanjutkan, supaya nilai tambahnya di Indonesia," ujarnya.

Nusron menilai tambang nikel harusnya dimanfaatkan dari dalam negeri, bukan justru di luar negeri. Pemanfaatan tambang nikel itu diseimbangkan dengan menjaga lingkungan.

"Kalau dianggap tambang nikel merusak lingkungan, terus nikelnya kita biarkan? Tidak dioptimalkan? Bukankah malah tidak termanfaatkan? Kuncinya keseimbangan alam dijaga dan hilirasi dilanjutkan, untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Bukan malah untuk membesarkan industri asing di luar negeri," ucap politikus Golkar ini.

"Omongan yang lain itu hanya basa basi. Tapi ujungnya hanya satu tolak hilirisasi dan buka ekspor nikel lagi, biar asing bisa menikmati dan hidup lagi. Sorry ye," imbuhnya.

Sebelumnya, Cak Imin menyebut bakal buka-bukaan data bersama Luhut terkait kerusakan alam akibat tambang nikel. Dirinya mengatakan akan membandingkan antara manfaat dan keburukan dari adanya tambang tersebut.

"Berbagai kerusakan terus dilakukan. Bagaimana kita saksikan rusaknya alam raya kita karena kerakusan segelintir orang. Betul? Saya hari-hari ini mau ketemu Pak Luhut. Katanya mau adu data. Mau adu data apakah benar jumlah tambang-tambang kita maslahat dan mudharatnya nggak imbang," ungkap Cak Imin saat sambutan dalam kampanye di Pura Seni, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Cak Imin bahkan meragukan kecakapan Luhut dalam memahami konsep maslahat dan mudharat. Dia pun menjanjikan jika terpilih akan membuat pembangunan yang mementingkan kebermanfaatan.

"Ngerti maslahat atau mudharat ndak (nggak)? Jangan-jangan opung nggak ngerti. Maslahat itu kemanfaatan, kemaslahatannya. Mudharat itu bahayanya. AMIN bertekad pembangunan yang benar adalah pembangunan yang maslahat, bukan pembangunan yang mudharat," sebut Cak Imin. (ns)