Ramai, Mahfud Sebut Pimpinan Partai Seperti Bebek Dikendalikan dan Petugas Oligarki

Tangkapan Layar - Mahfud MD dalam acara "Tabrak Prof!" di Yogyakarta. (gemapos/Youtub Mahfud MD Official)
Tangkapan Layar - Mahfud MD dalam acara "Tabrak Prof!" di Yogyakarta. (gemapos/Youtub Mahfud MD Official)

Gemapos.ID (Jakarta) - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, menyebut partai politik yang tidak mengusung pasangan Ganjar-Mahfud sama seperti bebek yang yang dikendalikan. Hal tersebut disampaikannya dalam acara yang bertajuk 'Tabrak Prof!' di Yogyakarta, Senin (5/2/2024).

Sebelumnya, Mahfud mengeklaim bahwa Ganjar dan dirinya bukanlah petugas partai yang dapat diatur oleh partai politik pengusungnya, seperti apa yang pihak lain tuduhkan kepada mereka.

"Seperti dikesankan, kalau apa yang dicalonkan pasangan Ganjar-Mahfud itu kok seperti petugas partai. Saudara, tidak ada petugas partai. Petugas partai, kami ini adalah petugas untuk melaksanakan konstitusi yang diusung oleh partai," kata Mahfud dikutip dari akun YouTube Mahfud MD Official.

Kemudian Mahfud menuturkan bahwa, kampanye yang dijalankan oleh Ganjar-Mahfud sama sekali tidak terikat oleh arahan partai pengusung.

Ia mengeklaim, kampanye yang dilakukan ini berbasiskan fakta dan solusi yang ditawarkan pun sesuai dengan mekanisme yang ada. Mahfud, lantas menyinggung justru pemimpin partai politik yang tidak mengusung Ganjar-Mahfud sama seperti bebek yang dikendalikan.

"Partai apa yang tidak mau penegakan hukum bagus? Pasti semua partai mau, tapi mari Saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya juga sama seperti bebek-bebek dikendalikan?" kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Pria asal Madura ini menyatakan, partai politik pengusung Ganjar-Mahfud mempunyai kebebasan dalam mendukung calon yang diusung, tidak seperti partai yang mengusung kandidat lain.

"Yang ngusung kami, partai yang mengusung kami ini gagah, 'Ayo calon presiden, maju'. Maju katakan. Tapi yang lain seperti bebek dipegang lehernya, jalan. Ini yang bukan petugas partai, ini petugas konstitusi, yang lain petugas oligarki," kata Mahfud. (ns)