Peningkatan Kasus Corona Picu Rupiah Tertekan
Sementara itu, sejumlah pejabat Bank Sentral AS The Federal Reserve semalam juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi karena COVID-19. Tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat melemah kembali dari kisaran 0,7 persen ke 0,64 persen, yang mengindikasikan tingginya permintaan aset aman dolar AS. Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak melemah ke arah resisten di Rp14.550 per dolar AS, dengan level support di kisaran Rp14.440 per dolar AS. Pada Selasa (7/7/2020) lalu, rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,35 persen menjadi Rp14.440 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.490 per dolar AS. (ANT/AAN)