Perhatikan, Remaja Perempuan Sering Tak Sadar Idap Skoliosis

Ilustrasi Seorang Remaja Perempuan Mengalami Skoliosis (Foto: Gemapos/ScolioLife)
Ilustrasi Seorang Remaja Perempuan Mengalami Skoliosis (Foto: Gemapos/ScolioLife)

Gemapos.ID (Jakarta)Skoliosis merupakan salah satu kelainan pada tulang belakang yang ditandai oleh lengkungan pada punggung yang menyerupai bentuk huruf C atau S.

Dikatakan oleh Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS Cipto Mangunkusumo dr. Andra Hendriarto Sp.OT (K), bahwa anak remaja perempuan yang berusia 10 – 20 tahun sering tidak menyadari jika memiliki skoliosis pada tulang belakang.

“Kalau ada yang menderita skoliosis pasien sendiri belum tentu sadar kecuali pasien bercermin dan orang tua melihat. Biasanya (pengidap) skoliosis adalah usia remaja 10 – 20 tahun,” Ucap Andra saat diskusi kesehatan yang diikuti secara online di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Pengidap skoliosis juga perlu dikhawatirkan, karena bisa saja mengganggu struktur pada rongga dada hingga organ tubuh yang terdapat di dalamya.

“Ada paru – paru dan jantung sehingga fungsi paru bisa berkurang, fungsi jantung berkurang, pasien mudah sesak dan sulit beraktivitas. Kalau bisa kita cegah dan stop supaya tidak berkembang maka fungsi paru dan jantung akan bisa lebih baik,” Ucap Andra.

Dokter tersebut yang juga beraktivitas di RS Universitas Indonesia mengatakan, jika ada keluarga terutama anak remaja yang dilihat mengalami skoliosis, segera bawa ke dokter spesialis ortopedi agar diperiksa seberapa bengkok tulangnya dari pemeriksaan otot panggul. Selain itu, kemungkinan tulang yang miring dari panjang kaki yang tidak sama.

Skoliosis juga kerap terjadi karena otot yang tidak seimbang, berat badan berlebih, kasur yang terlalu empuk, hingga posisi tidur yang salah.

“Apa yang membuat dia menjadi bengkok karena posisi tidur yang tidak ergonomis mungkin meringkuk, kasur terlalu empuk, berat badannya berlebih, dan dia tidur ke salah satu sisi setiap hari jadi amblas bantalan sendirinya,” Ucap Andra lagi.

Andra juga mengatakan, jika bengkok pada tulang punggung masih kurang dari 30 derajat, maka bisa ditangani di rumah dengan cara berenang gaya bebas sebanyak dua kali seminggu selama 30 – 40 menit.

Selain itu, bisa ditangani juga dengan cara posisi plank dilakukan selama 30 detik hingga 1 menit. Gerakan – gerakan tersebut dapat meregangkan otot yang tegang karena tulang yang bengkok hanya satu sisi.

Jika, sudut kemiringan sudah berada di atas 45 derajat dan tulang masih dapat bertumbuh, tindakan operasi dapat dilakukan karena dikhawatirkan sudut kemiringan akan terus bertambah.

Pengidap skoliosis pada pasien remaja dapat beresiko bertambahnya kemiringan hingga 60 derajat sehingga disarankan untuk melakukan tindakan operasi.

“Seiring perkembangan ilmu, banyak yang tidak menunggu di atas 45 derajat, 30 derajat sudah dilakukan tindakan tapi bukan dipasang pen, ada kait lentur supaya sisi yang cembung tidak bertambah,” Ucap Andra. (na)