Rupiah Dipredikasi Melemah ke Arah Rp 15.750 Per Dolar AS

Ilustrasi- Mata Uang Rupiah dan Dolar AS (foto: gemapos/ istock)
Ilustrasi- Mata Uang Rupiah dan Dolar AS (foto: gemapos/ istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- Pengamat pasar uang Ariston Tjendra, Selasa (14/11/2023) pagi memprediksi potensi terjadinya pelemahan pada rupiah ke arah Rp 15.750 per dolar Amerika Serika (AS) dengan potensi support di sekitar Rp 15.680 per dolar AS. 

“Tidak ada sentimen baru untuk pergerakan rupiah (terhadap)dolar AS dari kemarin hingga pagi ini. Jadi, rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini seperti kemarin,” ujar Ariston.

Menurut Ariston, para pelaku pasar masih terfokus terhadap kebijakan suku bunga tinggi AS, masalah di Jalur Gaza Palestina dan pelambatan ekonomi China. 

Gubernur dari Bank Sentral AS Jerome Powell pernah membuka peluang kenaikan suku bunga acuan AS untuk menurunkan tingkat inflasi AS yang sampai saat ini masih belum turun ke level target dua persen. 

Terkait tentang ekonomi China, pada pekan lalu aktivitas ekspor China pada Oktober 2023 menunjukkan penurunan melebihi konsensus pasar yakni minus(- 6,4 persen)  dengam konsensus minus (-3,3 persen). China melaporkan bahwa terjadi inflasi yakni penurunan permintaan dan pelambatan ekonomi di Negara tersebut.

Malam ini, Selasa (14/11), pasar akan menantikan data inflasi konsumen AS bulan Oktober 2023. Data ini dengan ekspektasi kebijakan suku bunga AS depan. Sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berkonsolidasi. 

“Inflasi diperkirakan 3,3 persen yoy (year on year) dari sebelumnya 3,7 persen,” lanjut Ariston. 

Nilai tukar (Kurs) rupiah pada Selasa (14/11) pagi ini menguat sebesar 0,4 persen atau naik 6 poin yakni Rp15.695 per dolar AS dari yang sebelumnya yakni Rp 15. 701 per dolar AS. (kt)