Rupiah Melemah Menjadi Rp 15.573 Per Dolar AS Selasa Pagi

Ilustrasi - uang rupiah dan Dolar AS. (gemapos/ant)
Ilustrasi - uang rupiah dan Dolar AS. (gemapos/ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Nilai tukar (kurs) rupiah pada selasa (7/11) pagi ini  mengalami penurunan atau melemah sebesar 0,22 persen atau sebanyak 34 poin, dari sebelumnya Rp 15.539 per dolar AS kini menjadi Rp 15.573 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia pun juga ikut bergerak di Zona merah. Tercatat, yen dari jepang melemah 0,01 persen, ringgit Malaysia minus sebesar 0,44 persen, dan yuan China melemah sebesar 0,1 persen.

Selain itu, dolar Singapura juga melemah sebesar 0,14 persen, won Korea Selatan minus sebesar 0,59 persen, dan peso Filipina minus 0,32 persen. Namun sebaliknya mata uang bath Thailand menguat sebesar 0,01 persen, rupee India menguat 0,08 persen dan Hong Kong stagnan.

Sama halnya dengan mata uang negara-negara Asia yang mengalami penurunan atau melemah, sejumlah mata uang negara maju berikut ini  juga ambruk, yakni pounstreling Inggris melemah sebesar 0,05 persen, dolar Australia melemah 0,2 persen, dolar Kanada minus 0,04 persen, dan Euro Eropa minus sebesar 0,07 persen. Namun mata uang franc Swiss menguat sebesar 0,01 persen.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, rupiah tertekan oleh sinyal kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed).

Selain itu, saat ini pasar juga masih terus mencermati data neraca dagang China yang akan dirilis hari ini. Bila data menunjukkan penurunan ekspor atau impor yang dalama, maka pasar bias bereaksi negative mengenai asset berisiko.

“Sehingga bias mendorong penguatan dolar AS lagi,”kata Ariston

Diketahui dari data dalam negeri, data PDB kuartal III 2023 yang di bawah ekspektasi pasar turut menjadi factor penelan rupiah.

Melihat dari kondisi di atas, Ariston pun memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.500 sampai Rp 15.600 per dolar AS pada hari ini.(kt)