Bahaya Mengkonsumsi Telur Setengah Matang pada Kesehatan Hingga Pencegahannya

Ilustrasi Telur Setengah Matang (Foto: Gemapos/Orami)
Ilustrasi Telur Setengah Matang (Foto: Gemapos/Orami)

Gemapos.ID (Jakarta)  – Telur setengah matang merupakan olahan telur yang digoreng ataupun direbus dengan keadaan yang belum matang secara sempurna.

Telur setengah matang memang banyak disukai oleh sebagian orang. Tetapi, mengkonsumsi telur yang dimasak setengah matang rentan terkenanya bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Bakteri tersebut bisa saja terdapat dibagian kulit atau dalam telur, hingga tidak mengubah bentuk, bau, bahkan rasa telur tersebut.

Menurut alodokter, berikut bahaya bakteri salmonella dalam telur setengah matang:

Seseorang yang terkena infeksi bakteri Salmonella akibat mengkonsumsi telur setengah matang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan beberapa gejala, seperti mual, muntah, demam, menggigil, sakit kepala, kram perut, hingga buang air besar berdarah. Gejala tersebut bisa terjadi selama 4 – 7 hari bahkan bisa terjadi selama 10 hari jika disertai dengan diare.

Selain itu, infeksi bakteri Salmonella juga bisa mengakibatkan terjadinya demam tifoid atau tifus yang bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.

Cara mencegah infeksi bakteri salmonella dalam telur setengah matang:

Infeksi bakteri Salmonella dapat dicegah dengan melakukan vaksin pada ayam, sehingga anda tetap aman jika ingin mengkonsumsi telur setengah matang. Tetapi, jika belum dapat dipastikan ayam dari telur tersebut telah divaksin, sebaiknya anda tetap memasak telur hingga matang sempurna.

Telur setengah matang juga terdapat pada produk siap saji, seperti mayones, tiramisu, ice cream, dan saus salad.

Selain memasak telur hingga matang dengan sempurna, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari infeksi bakteri Salmonella, seperti:

-          Segera konsumsi makanan yang mengandung telur atau simpan pada lemari pendingin.

-          Goreng telur secara merata pada kedua sisi atau rebus telur sekitar 7 menit dalam air yang mendidih.

-          Pastikan tidak menyimpan telur lebih dari 28 hari.

-          Tempatkan telur secara terpisah dari makanan yang lain dalam lemari pendingin.

-          Hindari membeli atau mengolah telur yang kulitnya sudah rusak atau retak.

-          Hindari menyimpan telur yang sudah direbus pada lemari pendingin lebih dari 3 hari.

-          Cuci tangan terlebih dahulu sebelum dan setelah mengolah telur untuk menghindari penyebaran bakteri.

-          Bersihkan alat – alat untuk memasak telur dengan air hangat.

-          Jaga kebersihan dapur dengan menyemprotkan cairan antibakteri atau air panas setelah mengolah telur.

-          Pastikan memilih telur yang berlabel terpasteurisasi jika ingin menikmati telur setnagh matang.(na)