Proyek LRT Velodrom-Manggarai Dianggarkan Rp5,5 Triliun

Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai di Stasiun LRT Veledrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023). (gemapos/ant)
Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai di Stasiun LRT Veledrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023). (gemapos/ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, anggaran proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai mencapai Rp5,5 triliun.

"Anggarannya LRT Fase 1B ini Rp5,5 triliun," kata Heru usai prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai di Stasiun LRT Veledrome, Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (30/10/20203).

Lebih lanjut, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JakPro) Iwan Takwin mengatakan, anggaran untuk proyek ini dibagi dalam beberapa bagian. Pada bagian konstruksi LRT Fase 1B membutuhkan Rp4,6 triliun.

"Kan ada macam-macam, ada biaya konstruksi, konsultan, dan lain-lain, jadi totalnya Rp5,5 triliun. Kalau yang Rp4,6 triliun ini untuk konstruksi saja. Pembiayaan semua dari APBD," ujar Iwan.

Adapun anggaran Rp4,6 triliun itu, kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo sudah termasuk pajak dan sesuai dengan kontrak.

Dalam prosesi tersebut, turut hadir Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. Syafrin menyebut, groundbreaking LRT Jakarta fase 1B ini sempat tertunda selama beberapa kali.

Syafrin menargetkan LRT Jakarta rute Velodrome sampai Pramuka bisa beroperasi September 2024. Upaya percepatan pembangunan, kata Syafrin terus dilakukan. Selain pembangunan rute secara bertahap, pihaknya juga akan memulai pemasangan tiang LRT dalam waktu dekat.

"Percepatan kan contohnya kita akan melakukan pembangunan secara continue, mulai dari sini sebagian, kemudian beberapa pile akan dilakukan pembangunan secara bertahap," jelas Syafrin.

Menurut Syafrin, keberadaan LRT rute Velodrome-Manggarai ini dapat mengurangi beban kemacetan di Jakarta sekaligus memecah penumpukan massa di kawasan Stasiun Manggarai.

LRT Fase 1B ini memiliki panjang trase 6,4 kilometer dan memiliki lima stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai.

Sedangkan LRT Jakarta trase Pegangsaan Dua-Velodrome memiliki enam stasiun dengan panjang 5,2 kilometer. Jika fase 1B (Velodrome-Manggarai) telah dibangun, LRT Jakarta akan memiliki 11 stasiun di sepanjang rute 12,2 kilometer dengan waktu tempuh selama 26 menit.

"Fase 1A yang telah terbangun memiliki enam stasiun dengan rincian Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian serta Stasiun Velodrome yang barusan kita naiki dari Pegangsaan Dua," jelas Heru. (ns)