Bantu Warga Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Kodam XVII Cenderawasih Galakkan TNI Manunggal Air

Warga di Kabupaten Jayapura, Papua, mulai nikmati air bersih dan tidak menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui program TNI Manunggal Air (foto: ant)
Warga di Kabupaten Jayapura, Papua, mulai nikmati air bersih dan tidak menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui program TNI Manunggal Air (foto: ant)


Gemapos.ID (Jakarta)- Kodam XVII Cenderawasih menggalakkan program TNI Manunggal Air untuk membantu warga memenuhi kebutuhan akan air bersih.

Masih banyak warga yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehingga melalui TNI Manunggal Air dapat menjangkau dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan akan air bersih.

"Prajurit TNI, khususnya yang bertugas di bagian peralatan kodam (paldam), akan dikerahkan untuk bantu cari sumber air yang nantinya disalurkan ke permukiman warga," kata Kepala Peralatan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl. Reki Feriyanto di Jayapura, Kamis.

Kolonel Cpl. Reki juga Koordinator TNI Manunggal Air menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan program Pangkostrad yang bertujuan agar masyarakat tidak kesulitan memperoleh air bersih mengingat air merupakan kebutuhan pokok manusia.

Saat ini baru 31 lokasi atau perkampungan yang warganya dapat menikmati air bersih dan tersebar di tiga korem di wilayah Kodam XVII Cenderawasih, yakni Korem 172/PWY, Korem 173/PVB, dan Korem 174/ATV.

Bagi warga yang ingin kampungnya menikmati air bersih, dia mempersilakan mengajukan permohonan, kemudian akan melakukan survei untuk mendapatkan sumber air.

Saat ini, kata dia, prajurit sedang mencari sumber air bersih bagi masyarakat yang ada di Kampung Klaisu Kabupaten Jayapura karena miliki kedalaman hingga 75 meter.

Dalam pembangunan jaringan air bersih, pihaknya bekerja sama dengan warga setempat sehingga mereka benar-benar merasa memiliki dan merawatnya.

Menurut dia, dalam melaksanakan program TNI Manunggal Air di wilayah Kodam XVII Cenderawasih, tidak ada kendala yang berarti kecuali mahalnya harga berbagai peralatan penunjang seperti pipa dan lainnya.

Guna menghindari terjadinya penolakan oleh warga, pihaknya terlebih dahulu merangkul tokoh masyarakat setempat mengingat program ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat yang sebelumnya menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mereka.(pu)