Pernikahan Anjing di Jakarta Tuai Polemik, Banjir Komen Netizen

Pernikahan sepasang anjing ras Alaskan Malamunte bernama Jojo dan Luna di sebuah mal kawasan Pantai Indah kapuk (PIK) Jakarta Utara. (foto: gemapos)
Pernikahan sepasang anjing ras Alaskan Malamunte bernama Jojo dan Luna di sebuah mal kawasan Pantai Indah kapuk (PIK) Jakarta Utara. (foto: gemapos)


Gemapos.ID (Jakarta) Pernikahan sepasang anjing ras Alaskan Malamute bernama Jojo dan Luna menarik perhatian warganet di media sosial.

Biaya untuk pesta mewah yang digelar di sebuah mal kawasan Pantai Indah kapuk (PIK) Jakarta Utara ini menghabiskan uang hingga Rp200 juta lebih.

Perdebatan yang bergulir di media sosial terbelah menjadi dua, sebagian menilai perhelatan mahal itu adalah bentuk kasih sayang pemiliknya kepada hewan peliharaan yang sudah dianggap sebagai anak.

Sebagian lagi menganggap pesta glamor tersebut menunjukkan ketidakpekaan kaum kelas atas terhadap kondisi sosial masyarakat yang timpang secara ekonomi.

Pada Rabu (19/07), Indira Ratnasari selaku pemilik Luna menyatakan permintaan maaf atas penggunaan adat Jawa dalam pernikahan hewan tersebut.

"Dengan ini kami menyatakan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat dengan terselenggaranya acara Jojo Luna Party," ujar Indira, dikutip dari unggahan Instagram akun @brigitavirginiamakeup.

"Kami sangat menyesal dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada para penggiat budaya Jawa dan seluruh masyarakat Indonesia yang kurang berkenan dan tersakiti dengan acara ini," sambungnya.Indira menyebut dirinya sama sekali tidak memiliki niat untuk melecehkan atau tidak menghargai budaya Indonesia, terutama budaya Jawa.

"Kami sangat berterima kasih juga karena telah diingatkan kembali untuk lebih memahami budaya tersebut," katanya.

Perayaan pernikahan dua ekor anjing ras bernama Jojo dan Luna pada Jumat (14/07) lalu berlangsung selayaknya perkawinan manusia.

Perayaan super megah untuk pernikahan sepasang anjing itu lantas memicu perdebatan di media sosial.

Ada yang menilai perhelatan mahal itu sah-sah saja selama tidak merugikan orang lain, sedangkan sebagian lagi menganggap pesta glamor tersebut menunjukkan kaum kelas atas tak punya empati dan tak bisa menahan diri untuk pamer kekayaan.

Seperti yang diungkapkan akun @fajarnugros, "Seorang bapak bunuh diri karena utang besar saat menikahkan anaknya. Lalu ada sepasang anjing dinikahkan dengan biaya Rp200 juta. Ada yang bilang, menikah semampunya saja. Tapi tidak ada yang bilang, mereka yang mampu juga seyogyanya menahan diri. Yang miskin yang harus selalu tahu diri."

Lalu akun @KayaPedagang berkomentar, "Orang kaya dari lahir dan tidak pernah touch the grass biasanya minim empati. Tidak paham penderitaan orang lain. Jadi ya kita juga tidak bisa menuntut para orang kata untuk bisa berempati sedangkan mereka tidak pernah dikenalkan dengan empati. Life is unfair anda never will be."(da)