Agar Tak Keliru, Ternyata Ini Maksud Satu Malam Lebih Baik Dari Seribu Bulan

Masjid Al-Jabbar (ist)
Masjid Al-Jabbar (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Umat Islam meyakini bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang amat sangat mulia. Di dalamnya penuh dengan keberkahan dan lipatganda pahala setiap amal yang dilakukan oleh seorang muslim.

Seperti masyhurnya, masyarakat muslim mengetahui melalui Al-Qur'an bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dibandingkan dengan 1000 bulan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qadr;

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-5).

Disebutkan juga di dalam hadis sebagai berikut:

 

 

وَ فِي الْمُسْنَدِ وَ النَّسَائِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ 

Artinya: “Di dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Sunan An-Nasai terdapat riwayat dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda, ‘Di dalam bulan Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang untuk mendapatkan kebaikannya, maka sungguh ia terhalang untuk memperoleh kebaikannya,’” (Lihat Ibnu Rajab Al-Hanbali, Latha`iful Ma’arif fima Limawasimil ‘Am minal Wazha`if, Kairo, Darul Hadits, 1426 H/2005 M, halaman 264).

Lalu apa yang dimaksudkan bahwa malam Lailatul Qadar lebih utama dibanding 1000 bulan sebagaimana disebut dalam teks Al-Qur'an itu? Ini dijelaskan dalam kitab tafsir Bahrul ‘Ulum karya Abu al-Laits An-Naisburi berikut ini.

 "لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ " يَعْنِي اَلْعَمَلُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنَ الْعَمَلُ فِي أَلْفِ شَهْرٍ لَيْسَ فِيهَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

 

Artinya: “Firman Allah SWT, ‘Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan’ maksudnya adalah amal kebajikan yang dilakukan pada lailatul qadar itu lebih baik dibanding amal kebajikan selama seribu bulan yang tidak ada di dalamnya lailatul qadar,” (Lihat Abu al-Laits as-Samarqandi, Bahrul ‘Ulum, Beirut, Darul Fikr, juz III, halaman 577).

Jadi kesimpulannya, yang dimaksudkan dengan malam Lailatul Qadar lebih baik daripada 1000 bulan adalah amal kebajikan yang dilakukan pada Lailatul Qadar itu lebih baik dibanding amal kebajikan selama seribu bulan yang tidak ada di dalamnya Lailatul Qadar.

Oleh sebab demikian, ayat di atas sesungguhnya hendak menegaskan bahwa ketika malam Lailatul Qadar tiba kita harus memperbanyak diri melakukan kebaikan-kebaikan, amalan Islam, dan aktivitas lainnya yang ditujukan kepada Allah SWT.