Dito ariotedjo: Dulu Tukang Demo, Sekarang Diangkat Jadi Ketua Menpora

Dito Ariotedjo (ist)
Dito Ariotedjo (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Politisi muda Golkar, Dito Ariotedjo, akan dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Zainudin Amali yang telah mundur karena ingin fokus menjabat Waketum PSSI.

Sebelumnya diberitakan, Dito Ariotedjo adalah salah satu nama yang diusulkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto ke Jokowi. Selain Dito, awalnya ada nama Ilham Permana dan Putri Komarudin yang juga diusulkan Airlangga.

Dito terjun ke dunia politik bermula dari demo menentang pembangunan Gedung DPR.

Dalam wawancara IDN Times, Dito juga menceritakan awal mula mengapa kemudian dia memutuskan untuk terjun ke dunia politik.  Berawal ketika di bangku kuliah, di Universitas Indonesia (UI).

Dito yang mengaku senang memiliki teman banyak, kemudian masuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan masuk organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Sewaktu mahasiswa UI memutuskan untuk menggelar aksi untuk menggagalkan pembangunan gedung baru DPR, Dito ditunjuk menjadi bendahara. Selama proses di BEM itu, Dito mengaku bahwa mahasiswa sebetulnya mirip seperti anak SMA yang melihat tawuran itu buat syahwat, bukan untuk menyelesaikan atau mencari solusi untuk masalahnya. "Yang saya lihat, ini bukan untuk mengubah, tapi lebih kaya budaya mahsiswa buat teriak-teriak," kata Dito.

Karena penasaran sejauh mana mahasiswa bisa membawa perubahan, Dito kemudian membuat gebrakan saat menjabat sebagai Ketua Kajian Strategis BEM UI. "Ya udah, setiap ada demo, akhirnya saya pertemukan langsung sama yang didemo.  Kayak DPR atau menteri atau siapa. Dari situ saya baru lebih yakin, untuk mengubah sesuatu itu, lebih baik dalam sistem dari pada teriak di luar," jelasnya.

Selain itu, dia sudah masuk AMPI sejak tahun 2010. "Baru setelah itu Golkar (tahun) 2016. Ketika masuk AMPI, tidak wajib ber-Golkar," imbuhnya. 

Menurut dia, AMPI memang sengaja dibuat sebagai pintu dan akses bagi pelajar untuk belajar politik dan partai politik--khususnya Golkar. Di dalam AMPI, Dito mengaku belajar banyak hal, termasuk menjadi bagian dari panitia acara.

"Waktu itu, saya (masuk AMPI) diajak senior UI. Keluarga sih gak ada (yang aktif di) partai. Dulu modal nekat saja," imbuh Dito.