Dua Kali Langgar Kometmen, FIFA Berpotensi Beri Sanksi Lebih Berat

Timnas U20 yang sedih karena Indonesia di coret jsebagai tuan rumah Piala Dunia U-20
Timnas U20 yang sedih karena Indonesia di coret jsebagai tuan rumah Piala Dunia U-20

Gemapos.ID (Jakarta) - Seperti yang diketahui, pengumuman pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 muncul setelah beberapa pekan terakhir ramai pro-kontra keikutsertaan Tim Nasional Israel U-20 dalam ajang tersebut, termasuk penolakan yang disuarakan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dengan diumumkannya pencoretan tersebut berarti Indonesia mengingkari komitmen sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang diperoleh sejak 2019 dan menyisakan potensi sanksi.

Padah sebelumnya, pada tahun 2015 juga pernah terjadi hal yang sama. Dalam surat yang dikirimkan, FIFA menilai PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 tentang Kewajiban Anggota, 14 ayat 1 tentang suspensi, dan 17 tentang kebebasan anggota dan turunannya sehingga tepat pada 30 Mei 2015, FIFA menjatuhkan sanksi untuk Indonesia. 

Sanksi yang diberikan FIFA untuk Indonesia secara garis besar tertuang dalam tiga poin. Pertama, FIFA mencabut keanggotaan PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia. Kedua, FIFA melarang timnas mapuun klub Indonesia mengikuti kompetisi internasional di bawah naungan FIFA dan AFC. 

Ketiga, setiap anggota dan ofisial PSSI tidak bisa mengikuti program pengembangan, kursus, atau latihan dari FIFA dan AFC selama sanksi belum dicabut. 

"Sanksi bagi PSSI langsung berlaku dan untuk waktu yang tidak ditentukan sampai PSSI bisa mematuhi peraturan Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Jerome Valcke.

Sementara itu, untuk kasus saat ini Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali pada Kamis (30/3) kemarin menilai situasi kali ini berbeda dan terdapat potensi hukuman yang lebih berat dibandingkan ketika FIFA menjatuhkan sanksi pada 2015 karena pemerintah dinilai mengintervensi PSSI kala itu.

Sanksi yang sudah jelas terasa adalah batalnya Timnas U-20 ambil bagian dalam ajang tersebut, karena hanya memiliki tiket putaran final sebagai tuan rumah setelah gagal lolos dari jalur kualifikasi selepas tak mampu menembus empat besar Piala Asia U-20 2023.

Beberapa potensi sanksi yang mungkin di terima Indonesia adalah tidak bisa menggelar pertandingan yang diakui oleh FIFA, bahkan tiket putaran final Piala Asia 2023 yang sudah berada di tangan anak-anak asuh Shin Tae-yong bukan tak mungkin akan kadaluarsa begitu saja.

Meski demikian Presiden Jokowi masih menunggu laporan hasil pertemuan PSSI dengan Presiden FIFA sekaligus membicarakan potensi sanksi yang mungkin dihadapi Indonesia.

"Ya belum tahu (sanksinya), tadi malam atau tadi pagi (Ketua Umum PSSI) sudah datang atau belum, katanya kalau sudah datang langsung melaporkan ke saya," ujarnya.(ap)