Gemapos.ID (Jakarta) -adan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sedang menyelidiki dugaan penyelewengan dana umat oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan melakukan pengumpulan data serta keterangan (pulbaket).

“Belum ada laporan, masih penyelidikan pulbaket dulu,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo pada Senin (4/7/2022). 

Pada kesempatan terpisah Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengemukakan dari hasil analisis transaksi yang dilakukan pihaknya terindikasi penyalahgunaan dana untuk kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang.

Kondisi ini diketahui dari hasil analisis transaksi yang dilakukan PPATK sejak lama yang hasilnya sudah diserahkan kepada aparat penegak hukum (APH) yakni Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Kami mengindikasikan ada transaksi yang menyimpang, tujuan dan peruntukannya serta pihak-pihak yang tidak semestinya,” ucap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. 

Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar mengaku pihaknya sedang mendalami dugaan penyelewengan dana ACT untuk aktivitas tindak pidana terorisme.

“Permasalahan ini masih dalam penyelidikan Densus 88,” tuturnya. 

Sebelumnya, dugaan penyelewengan dana donasi umat di ACT viral di media sosial seperti Twitter setelah diulas majalah Tempo.

Hal ini memunculkan tanda pagar (tagar) yang viral di media sosial seperti ‘aksi cepat tilep’ dan ‘jangan percaya ACT’. Bahkan, singkatan ACT diplesetkan oleh warganet menjadi "Aksi Cepat Tancep" karena setiap aksi mereka segera dibarengi dengan penancapan banyak atribut ACT di sejumlah titik lokasi bencana.