Investasi Punya Keterkaitan dalam Pengembangan Destinasi Wisata

Plh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2022
Plh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2022

Gemapos.ID (Jakarta) - Pelaksana Harian (Plh) Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani menjelaskan bahwa investasi memiliki keterkaitan yang sangat kuat dalam pengembangan destinasi pariwisata maupun sentra ekonomi kreatif.

“Promosi terhadap potensi investasi pariwisata ini pun akan menjadi salah satu hal yang akan diperkuat pihaknya di tahun 2023,” ucapnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Dalam mempromosikan peluang investasi pariwisata, lanjut dia, maka harus memiliki informasi yang mendalam. Misalnya regulasi, tata ruang, dan bagaimana rencana infrastruktur yang akan dikembangkan secara nasional maupun daerah.

Dengan begitu, upaya mencari investor yang potensial sesuai dengan karakteristik destinasi tersebut akan lebih mudah.

"Jangan berpikir bahwa investasi itu harus selalu besar, tapi juga bisa dalam skala UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kalau ini berlanjut, tentu akan dapat menggerakkan lapangan kerja di industri tersebut," kata Rizki acara Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2022.

Selain itu, pihaknya akan memperkuat akses pembiayaan bagi pelaku parekraf. Selain juga penguatan standardisasi dan sertifikasi usaha, dan manajemen industri.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan bahwa tahun depan akan ada lima kelompok kerja (pokja) akses pembiayaan. Mulai dari perbankan dan teknologi finansial, pembiayaan spesifik, dana pemerintah, dana masyarakat, dan terakhir pokja Indonesia Spice Up the World (ISUTW).

"Pokja ini (ISUTW) sesuai dengan arahan Presiden untuk mendukung pengembangan bumbu dan restoran Indonesia di luar negeri," ungkap Hayun.(ap)