Kemensos Berupaya Tambah Penerima Bansos

Kemensos2
Kemensos2
Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Sosial (Kemensos) berupaya menambah jumlah penerima bantuan sosial (bansos). Kebijakan ini dilakukan dengan memperbaiki data penerimanya seperti orang yang meninggal tidak diberikan lagi yang dipindahkan kepada orang lain. “Bulan depan bisa digunakan untuk warga lain yang membutuhkan," kata Mentero Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di Jakarta pada Selasa (9/3/2021). Dengan demikian,pemberian bansos oleh Kemensos kepada masyarakat tidak membebani negara. Kementerian ini akan memaksinalkan anggaran yang diterima dari negara. Kemensos juga akan mendorong masyarakat meraih penghasilan seperti pemberian dua ekor kambing kepada setiap kepala keluarga di Suku Anak Dalam, Sumatera mulai Rabu (10/3/2021). Selain itu akan membuat akses penyaluran beras ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Merauke yang sudah surplus beras. Denfgan demikian, masyarakat tak harus mengambil beras dari Pulau Jawa. "Ke depan perbedaan harga di Jawa dan beberapa daerah di Indonesia tidak terlalu jauh berbeda,” tuturnya. Risma prihatin pandemi Covid-19 menambah jumlah kemiskinan di Tanah Air. Karena, beban kehidupan masyarakat mengalami peningkatan seperti pemakaian masker yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. "Kemiskinan bukan hanya apakah dapat mengakses pekerjaan," tuturnya. Masyarakat tidak hanya kehilangan kesempatan kerja akibat pandemi Covid-19. Namun, kenaikan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu pembelian kuota internet dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi usia sekolah. “Fasilitas yang tidak pernah terbayangkan dan terpikirkan," ucapnya. Masyarakat yang berkecimpung di UMKM juga harus menyesuaikan strategi pemasarannya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak. Bahkan, mereka harus memasuki pemasaran dalam jaringan (daring) ketimbang luar jaringan (luring). Kemensos akan membantu masyarakat dengan berbagai program yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai. Kemudian, Bansos, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). (moc)