Risiko Ini Akan Dihadapi Para Pemimpin Bisnis di Indonesia Sepanjang 2022

Chief Risk Officer Zurich Indonesia Wayan Pariama mengemukakan hasil survei tahun ini berbeda dibandingkan dengan tahun lalu, khususnya di bidang ketimpangan digital, yang mana pada survei tahun lalu kategori digital tidak muncul sebagai kategori teratas.
Chief Risk Officer Zurich Indonesia Wayan Pariama mengemukakan hasil survei tahun ini berbeda dibandingkan dengan tahun lalu, khususnya di bidang ketimpangan digital, yang mana pada survei tahun lalu kategori digital tidak muncul sebagai kategori teratas.

Gemapos.ID (Jakarta) - Executive Opinion Survey yang dilakukan oleh Zurich dan World Economic Forum menyebutkan para pemimpin bisnis di Indonesia masih mengidentifikasi krisis utang sebagai ancaman utama yang dirasakan sepanjang 2022.

Berbagai risiko lain yang dihadapi pemimpin bisnis di Indonesia adalah konflik antarnegara dan kontestasi geopolitik sumber daya strategis (risiko terkait geopolitik), dan ketimpangan layanan digital (risiko teknologi).

Bahkan, konflik antarnegara dan inflasi yang cepat berada di peringkat kedua dalam daftar tersebut.

Chief Risk Officer Zurich Indonesia Wayan Pariama mengemukakan hasil survei tahun ini berbeda dibandingkan dengan tahun lalu, khususnya di bidang ketimpangan digital, yang mana pada survei tahun lalu kategori digital tidak muncul sebagai kategori teratas.

Tidak mengejutkan apabila ketimpangan digital muncul pada tahun ini, karena Indonesia sedang berada pada tahap percepatan pembangunan infrastruktur digital untuk menawarkan layanan digital yang merata dan mendukung transformasi digital.

Dengan demikian, korelasi antara ekonomi, geopolitik, dan teknologi mendominasi risiko di antara para pemimpin bisnis di Indonesia, di saat mereka berupaya mengatasi kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, serta mengintensifkan hubungan antarnegara dan transformasi digital yang cepat di seluruh sektor bisnis.

Selanjutnya, penelitian ini juga menyimpulkan dampak inflasi yang cepat, krisis utang, dan krisis biaya hidup merupakan ancaman terbesar untuk melakukan bisnis di negara-negara anggota G20 pada dua tahun ke depan.'

“Sebagai perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, Zurich selalu berusaha untuk memainkan peran besar untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari risiko dan meningkatkan ketahanan mereka. Wawasan membantu kami dalam membangun proposisi yang lebih baik dan melindungi masyarakat Indonesia dan bisnis mereka lebih baik di masa depan,” katanya. 

Hasil survei ini didasarkan pada respons terhadap lebih dari 12.000 pemimpin bisnis dari 122 negara yang dilakukan antara April dan Agustus 2022, yang diterbitkan menjelang COP27 di Mesir dan KTT G20 di Bali pada November 2022. (ant/mau)